search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelatih Tampar Siswa, Dewan Pendidikan Tabanan: Membina Tidak Harus Dengan Fisik
Selasa, 25 September 2018, 17:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com,Tabanan. Ketua Dewan Pendidikan Tabanan  I Wayan Madra Suartana berharap kejadian penamparan siswa saat Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) di SMPN 1 Kediriserupa tidak terulang lagi karena menurutnya membina tidak harus dengan fisik tetapi membina dengan cara lain seperti push up dan lain sebagainya. 
 
[pilihan-redaksi]
"Tidak setuju ada acara tampar menampar, lebih baik membina dengan cara lain," tandasnya usai mediasi kasus pelatih menampar siswa di SMPN 1 Kediri.
 
Sementara untuk mediasi sendiri dipimpin langsung Kepala SMPN 1 Kediri Sagung Raka Suartini. Turut hadir Kediri Kompol I Nyoman Sumarajaya, Komite Sekolah, pelatih LKBB inisial ES dan oarng tua peserta LKBB.  Mediasi yang dimulai pukul 11.00 Wita pada Selasa (25/9) di SMPN 1 Kediri menghasilkan keputusan, orang tua tidak mempermasalahkan video penamparan tersebut dan LKBB tetap dilanjutkan. 
 
Kepala SMPN 1 Kediri, Sagung Raka Suartini memaparkan kronologi kejadian aksi penamparan itu pada Sabtu (22/9) dihadapan orang tua siswa. Pada dasarnya hal tersebut tidak ada kekerasan namun bagian pembinaan latihan agar semangat dalam mempertahankan juara LKBB kembali. Disamping aksi tersebut sudah disepakati oleh siswa. 
 
Sementara siswa saat itu membawa HP karena memang arahan pelatih, sebab akan dibagi video gerakan, formasi dan ketangkasan ke masing-masing HP siswa untuk ditiru. "Seperti itu kronologisnya jadi ganjaran yang diberikan itu bukan ke satu atau dua orang siswa tetapi ke seluruh siswa," beber Suartini. 
  
Atas permasalahan itu pun Suartini menyerahkan keputusan ke orang tua. Dan orang tua serta siswa yang ada dalam mediasi tidak keberatan. Siswa dan orang tua menjawab sepakat bahwa LKBB dilanjutkan. "Terimakasih dukungannya, usai mediasi kami akan buatkan berita acara bahwa kami sudah menindaklanjuti kasus ini," tegasnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Ia pun meminta setelah adanya mediasi ini, kasus tidak diperluas kembali karena sudah selesai di interen sekolah. Termasuk pihaknya pun akan membuatkan surat pernyataan bermaterai 6 ribu kepada pelatih ES untuk tidak kembali melakukan hal tersebut.
 
Anak Agung Ngurah Gede Panji Wisnu selaku Ketua Komite SMPN 1 Kediri mengaku sebelum adanya mediasi tersebut, ia berpikir macam-macam terkait dengan video yang viral tersebut. Sehingga dengan adanya kejadian ini, ia pun menyarankan mengambil hikmahnya sebagai pembelajaran karena bagaimana pun juga LKBB penting untuk pendidikan karakter, tetapi caranya membina tidak dengan menyentuh fisik. 
 
"Satu sisi saya ucapkan apresiasi kepada pelatih karena sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk membina SMPN 1 Kediri," tandasnya. (bbn/nod/rob)
 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami