APEX BPR Mampu Berperan Sebagai Pengayom BPR di Bali
Jumat, 26 Oktober 2018,
15:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Dengan kesepakatan kerja sama (Mou) APEX BPR antara Bank BPD Bali dengan DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali diharapkan mampu berperan sebagai pengayom untuk BPR yang ada di Bali.
[pilihan-redaksi]
Direksi BPD Bali I Nyoman Sudharma, melaporkan bahwa pembahasan MoU telah melalui proses dan difasilitasi oleh OJK Regional VIII Bali Nusra. Ia berharap ke depan semua BPR di Bali bisa ikut menjadi anggoa APEX.
Direksi BPD Bali I Nyoman Sudharma, melaporkan bahwa pembahasan MoU telah melalui proses dan difasilitasi oleh OJK Regional VIII Bali Nusra. Ia berharap ke depan semua BPR di Bali bisa ikut menjadi anggoa APEX.
Hal senada juga dijelaskan oleh Perwakilan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) I Ketut Wiracana. Menurutnya kehadiran BPD Bali sebagai pengayom BPR sangat dibutuhkan untuk menguatkan ekonomi di Bali. BPR menurutnya butuh mitra strategis untuk menjadi lembaga keuangan yang terdepan. Selain itu Ia juga mengharapkan BPR di Bali bisa terus jalin kemitraan strategis dengan semua pihak agar terjalin hubungan yang saling menguntungkan.
Sementara itu Kepala OJK Regional VIII Bali Nusra Hizbullah mengapresiasi kerja sama ini dalam positifnya pertumbuhan ekonomi di Bali, di tengah gempuran efek negatif perekonomian global. Dalam kesempatan itu, Dia berpesan agar pertumbuhan kredit di Bali bisa ditingkatkan lagi, karena bagaimanapun juga bisa berdampak bagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu Ia juga mengingatkan semua pihak agar menyusun masterplan jasa keuangan dengan baik, mengoptimalkan peran jasa keuangan, serta jaga stabilitas keuangan.
“Ketika semua sektor keuangan sudah berjalan baik, kita juga perlu tingkatkan peranan UMKM untuk dorong pertumbuhan ekonomi serta upaya pengurangan pengangguran,” tandasnya.
Sekretaris Daerah Pemprov Bali I Dewa Made Indra berharap terbentuknya APEX BPR pada bulan april 2016 lalu bisa menjadi solusi dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.
“Kerjasama ini juga saya harapkan bisa berdampak positif dalam pengucuran kredit bagi UMKM di Bali,” imbuhnya.
[pilihan-redaksi2]
Ia menambahkan Inklusi keuangan telah menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional, dimana salah satu sasarannya adalah penguatan sektor keuangan, yaitu meningkatnya akses masyarakat dan UMKM terhadap layanan jasa keuangan formal dalam kerangka pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,”jelasnya.
Ia menambahkan Inklusi keuangan telah menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional, dimana salah satu sasarannya adalah penguatan sektor keuangan, yaitu meningkatnya akses masyarakat dan UMKM terhadap layanan jasa keuangan formal dalam kerangka pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,”jelasnya.
Sementara di sektor pembangunan perekonomian di Bali dalam beberapa tahun terakhir juga sudah mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,09% tumbuh di atas rata-rata nasional sebesar 5,27%. Seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan stabilnya harga-harga kebutuhan pokok, juga memberikan dampak positif bagi penurunan kemiskinan di wilayah Bali. (bbn/rlspemprov/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -