Konser Musik "Drive-in" Pertama di Ubud
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Seniman dan musisi Bali berkolaborasi untuk menunjukkan diri bangkit dari dampak pandemi dengan menyelenggarakan festival musik pertama di Bali tepatnya di Ubud berkonsep drive-in dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
[pilihan-redaksi]
Diharapkan dari festival ini akan menggaungkan semangat pelaku seniman di Bali untuk mulai bergeliat dan berkreativitas dengan menyesuaikan atau adaptasi budaya baru menerapkan protokol Covid-19.
Jos Darmawan, pimpinan Focus Production mengatakan seniman, musisi, artis bahkan pegiat even yang ada di Bali merasakan dampak sangat signifikan terhadap pekerjaan yang bisa dikatakan nihil selama ini. Dengan dasar pemikiran itulah, setelah disosialisasikannya tatatan Bali Era Baru, pihaknya menggagas satu pertunjukan bertajuk Bali Revival 2020 – New Era Festival. Acara akan digelar selama tiga hari, yakni dari 15-17 Agustus 2020 di rooftop parkir Monkey Forest, desa Padangtegal, Ubud.
Sesuai namanya, acara konser musik dengan tata panggung, tata suara dan perlengkapan layaknya konser musik outdoor biasanya ini akan digelar dengan gaya baru. Bahkan bisa dikatakan yang pertama kalinya di Bali. Selain itu pelaksanaan mengacu kepada pelaksanaan protokol kesehatan mulai dari penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan transaksi non-tunai.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberi hiburan kepada masyarakat Bali dan memberi rasa optimis yang tinggi dalam rangka pemulihan perekonomian. Menariknya, konsep pageralan musik bergaya drive-in dimana penonton menyaksikan pertunjukan dengan membawa masuk kendaraan (mobil) ke area pertunjukan.
“Tujuan utamanya membangkitkan semangat masyarakat Bali khususnya pelaku seni untuk tetap berkaya dan bekreativitas dalam rangka pemulihan perekonomian di Bali. Dengan digaungkannya Bali era baru, kami optimis untuk segera bangkit dengan kebiasaan dan tata cara yang baru,” ujar Jos, Jumat (7/8/2020) di Kebon Vintage, Denpasar.
Bali Revival 2020 akan menampilan sejumlah penyanyi dan grup musik Bali dari berbagai aliran atau jenis musik. Di antaranya Lolot, Navicula, Di Ubud, Balawan, The Hydrant, Dialog Dini Hari, Jun Bintang, Dek Ulik, dan Manja grup. Mereka akan tampil bergiliran tiap harinya untuk konser sore hingga menjelang malam, pk. 16.30 – 18.30 WITA.
Jun Bintang selaku perwakilan artis berharap even ini awal dari kebangkitan seniman Bali, dan jika berhasil akan menjadi konser musik pertama di dunia yang dilakukan pertama di Ubud.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyadari banyak pihak terdampak dari mandeknya event selama enam bulan terakhir. Namun Wagub mengingatkan agar pelaksanaan festival dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, khususnya dari segi protokol kesehatan.
Diantaranya agar menyelenggarakan simulasi sebelum pelaksanaan dan juga memohon keselamatan dari sisi niskala, mengingat tempat acara diselenggarakan, Monkey Forest berdekatan dengan kawasan suci.
“Agar tidak saja sukses dalam pementasan tapi betul-betul sukses tidak menimbulkan efek-efek yang sangat kita tidak inginkan,” ujarnya.
Jro Bendesa Padang Tegal, Ubud, I Made Gandra yang mewilayahi Monkey Forest berharap panitia bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.
“Besar harapan kami tidak ada kasus (covid-19) yang muncul dari acara ini. Karena ini pertaruhan besar. Jika ada kasus kita akan mundur kembali. Mari kita saling waspada untuk menjaga jarak dan menjalankan standar yang diwajibkan pemerintah,” ujarnya.
Reporter: bbn/rob