Tips Aman Minum Arak Bali (1): Hindari yang Mengandung Methanol
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Arak Bali menjadi topik populer saat ini. Disamping karena minuman khas tradisonal Bali ini menjadi legal karena disahkan melalui Peraturan Gubernur (Pergub), yang lebih menarik adalah juga direkomendasikan bahkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster sebagai terapi untuk penyembuhan pasien Covid-19 yang dikarantina.
Menurut seorang pakar minuman alkohol dari wilayah Bali utara yang enggan ditulis namanya, meski arak Bali kini telah dilegalkan melalui Pergub, namun masyarakat diminta agar berhati-hati dalam membeli dan meminum arak Bali. Menurutnya, ada cara sederhana untuk menguji apakah arak itu aman atau tidak untuk diminum.
"Biasanya dibedakan kalau dibakar, kalau apinya biru itu ethanol, kalau apinya kuning itu methanol. Arak yang murni atau asli biasanya warnanya kebiruan saat dibakar, tapi memang agak susah membedakan. Tapi kalau arak sudah dicampur ethanol dengan methhanol, ya makin susah," ujarnya.
"Kalau dalam minuman arak lebih banyak mengandung ethanol lebih banyak maka warna araknya biru kekuningan, ini masih aman dikonsumsi. Kalau cairan methanol yang lebih banyak maka warnanya kuning kebiruan. Yang Mengandung banyak methanol ini yang berbahaya. Sudah banyak kasus kematian karena minum alkohol campur methanol," jelasnya.
Reporter: bbn/tim