search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Satgas Covid-19: Tanpa 3 M, Risiko Tertular di Angka 95%
Jumat, 9 Oktober 2020, 22:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi menuturkan, di Bali menurut data BPS terdapat 20,8 persen masyarakat yang yakin dirinya tidak tertular Covid-19, alias hampir 840 ribu orang dari 4,2 juta penduduk Bali. 

“Hal ini perlu edukasi yang masif. Lalu, setiap orang perlu mengetahui daerahnya masuk zona apa sehingga bisa mempersiapkan diri dengan baik,” ujarnya saat rapat kerja dan pengarahan Ketua Satgas Covid-19 Nasional bersama Satgas Penanganan Covid-19 se-Bali yang berlangsung secara video conference dari Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Jumat (9/10).

Sonny juga menjelaskan, penerapan disiplin protokol 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan merupakan pilihan paling mujarab untuk saat ini, terutama sebagai kewajiban dalam pencegahan. 

“Tanpa  3M, risiko kita tertular ada di angka 95 persen. Jika diterapkan dengan benar maka angka risiko penularan jadi 15 persen. Bahkan dengan prokes pun masih berisiko namun tentu jauh lebih rendah resikonya,” bebernya.

Perubahan perilaku menurut Sonny menjadi senjata untuk melawan penularan Covid-19. “Masker saat ini jadi senjata utama. Saya ambil kasus di Alabama, US. Setelah pemerintahnya mewajibkan memakai masker, kasus hariannya turun drastis sampai seperempatnya. Lalu contoh lain di Austria, ketika pemerintahnya melonggarkan pemakaian masker, maka kasus langsung melonjak,” urainya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menambahkan, kasus aktif di Bali yang berjumlah 1.179 terhitung rendah dengan dengan angka kesembuhan yang mencapai angka 85,2 persen.  

“Namun tentu harus ditekan lagi angka positifnya dengan perilaku yang harus diubah, lebih patuh dan disiplin,” katanya.

Untuk mendukung aksi di lapangan, Prof Wiku juga menyebut petugas satgas, TNI, Polri hingga Satpol PP akan dibekali dengan aplikasi pemantauan disiplin protokol kesehatan yang berguna untuk melihat kondisi riil di lapangan. 

“Aplikasi ini bersifat real time sehingga akan banyak laporan dan langsung bisa ditangani saat ini juga jika menunjukkan indikator yang berisiko seperti kerumunan dan orang-orang tanpa masker,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Satgas Covid-19 Nasional menyerahkan bantuan kepada Pemprov Bali yang diterima langsung Gubernur Koster berupa dua unit ventilator, 5 ribu face shield, 15 ribu alat pelindung diri (APD), 30 ribu masker bedah, 10 ribu masker N-95 dan 500 ribu masker kain.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami