search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dua Pria Bersaudara Bantai Keluarga Hingga Tewas
Rabu, 7 April 2021, 13:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Dua Pria Bersaudara Bantai Keluarga Hingga Tewas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Dua pria bersaudara di Texas melakukan bunuh diri setelah membunuh semua anggota keluarga, termasuk ayah, ibu, saudara dan nenek.

Menyadur New York Post, Rabu (07/04) pelakunya adalah Farhan Towhid (19) dan kakaknya, Tanvir Towhid (21). Keduanya merupakan saudara kandung yang sudah lama berjuang mengatasi depresi.

Mereka membunuh seluruh anggota keluarga karena 'saling menyayangi', di mana dalam catatan bunuh diri, salah satu pelaku menulis tak mau keluarganya bersedih jika ia bunuh diri.

"Saya cinta keluarga saya. Saya benar-benar melakukannya. Dan itulah mengapa saya memutuskan untuk membunuh mereka," tulis Farhan.

"Jika saya bunuh diri, mereka akan sengsara. Mereka akan menghabiskan sisa hidup mereka dengan perasaan bersalah, putus asa, dan banyak kata sifat lain yang berarti sedih."

"Daripada harus berurusan dengan akibat bunuh diri saya, saya bisa membantu mereka dan membawa mereka bersama saya. Tak satu pun dari kami harus merasa sedih lagi," tulisnya.

Polisi yakin pria berdarah Bangladesh melakukan hal itu pada hari Sabtu di rumah keluarga di Allen, Texas. Dalam catatan yang sama, dia juga menjelaskan alur pembantaian massal itu.

"Rencananya sederhana. Kami mendapatkan dua senjata. Saya mengambil satu dan menembak saudara perempuan dan nenek saya, sementara saudara laki-laki saya membunuh orang tua kami dengan yang lain. Lalu kita bunuh diri kita sendiri," tulisnya.

Keenam korban ditemukan oleh polisi dengan luka tembak selama pemeriksaan kesehatan sekitar pukul 1 Senin. Tidak segera jelas senjata apa yang digunakan.

Dari catatan bunuh diri, Farhan juga membahas bagaimana mudahnya mendapat senjata di Amerika sehingga itu memuluskan aksi mereka.

"Hal yang harus dilakukan saudara saya adalah pergi ke toko senjata, mengatakan sesuatu tentang senjata untuk pertahanan rumah, menandatangani beberapa formulir, dan hanya itu."

"Ada pertanyaan yang menanyakan apakah dia menderita penyakit mental tapi coba mengerti, dia berbohong."

Dengan senjata itu, mereka menembak ayah, Towhidul Islam (54), ibu, Iren Islam (56) dan nenek berusia 77 tahun Altafun Nessa, yang sedang berkunjung dari Bangladesh.

Mereka juga membunuh saudara kembar Farhan yang berusia 19 tahun, Farbin - yang dilaporkan memiliki beasiswa penuh ke NYU.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami