Vaksin Covid-19 Booster Tetap Efektif Lawan Varian Omicron
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Vaksin Covid-19 yang ada saat ini, menurut temuan para ahli, masih bekerja untuk menghentikan penyebaran varian Omicron.
Sejauh ini di Inggris, orang dengan varian Omicron yang dirawat di rumah sakit mengalami peningkatan 54 persen dalam 24 jam.
Para ahli pun telah mendesak orang Inggris untuk suntik vaksin Covid-19 lengkap dan mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19.
Menurut para ahli, suntik vaksin Covid-19 sangat penting untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19 dan variannya. Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan vaksin Pfizer dosis ketiga mampu menetralkan varian Omicron. Analisis baru mengenai tingkat efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron dibandingkan varian Delta telah dirilis.
Analisis ini mengamati 581 kasus orang yang terinfeksi varian Omicron, yang menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer memberikan tingkat perlindungan lebih rendah terhadap infeksi simtomatik dibandingkan dengan tingkat perlindungannya terhadap varian Delta.
Tapi, para ahli menemukan bahwa efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron tetap meningkat setelah pemberian suntikan booster. Suntikan booster vaksin Covid-19 ini mampu memberikan sekitar 70-75 persen perlindungan terhadap infeksi simtomatik.
"Perkiraan awal ini harus dilakukan hati-hati. Tapi, analisis awal ini menunjukkan adanya risiko infeksi varian Omicron yang lebih besar bila seseorang hanya mendapatakn dua kali suntikan vaksin Covid-19," kata Dr Mary Ramsay, Kepala Imunisasi di UKHSA dikutip dari The Sun.
Data menunjukkan risiko ini berkurang secara signifikan setelah seseorang mendapatkan suntikan booster.
"Kami berharap vaksin menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi terhadap komplikasi serius akibat virus corona Covid-19," katanya.
Selain itu, bekerja dari rumah, memakai masker setiap kali keluar rumah dan berada di tempat ramai, mencuci tangan, mengisolasi diri dan melakukan tes ketika menunjukkan gejala bisa membantu mencegah penyebaran virus, terutama di musim dingin.
Sumber: Suara.com
Reporter: bbn/net