search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ilmuwan Temukan Kota Kuno Canggih Yang Tak Masuk Akal
Kamis, 2 Juni 2022, 11:45 WITA Follow
image

beritabali.com/sindonews.com/Ilmuwan Temukan Kota Kuno Canggih Yang Tak Masuk Akal

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Para peneliti menggunakan pemindaian Lidar untuk mengungkap jejak peradaban maju yang tersembunyi di bawah pepohonan yang lebat di Amazon. Kota kuno ini mengungkapkan pendekatan canggih dari arsitektur dan perencanaan kota yang tak masuk di akal. 

Sebuah tim peneliti internasional, yang dipimpin Profesor Jose Iriarte dari Universitas Exeter, telah menemukan pemukiman canggih di hutan sabana Llanos de Mojos, Bolivia, beberapa di antaranya berisi "piramida" berbentuk kerucut setinggi 70 kaki. 

Permukiman ini juga menampilkan sistem irigasi yang kompleks dan teras besar seluas 22 hektar - setara dengan 30 lapangan sepak bola. Kota-kota, ini sendiri diprediksi dibangun oleh Suku Casarabe antara tahun 500 dan 1400 M, dan suku ini sendiri telah hilang selama berabad-abad tahun lalu. 

“Kami telah lama menduga bahwa masyarakat pra-Columbus yang paling kompleks di seluruh lembah berkembang di bagian Amazon Bolivia ini, tetapi buktinya tersembunyi di bawah pepohonan yang sulit untuk dilihat secara langsung,'' tutur Jose seperti dilansir Daily Star Selasa (31/5/2022). 

“Kami menemukan kota canggih menggunakan, teknologi Lidar terungkap di kota itu terdapat teras, jalan lintas lurus, pos pemeriksaan, dan reservoir air. Ada struktur monumental yang hanya berjarak satu mil yang dihubungkan oleh kanal sepanjang 600 mil yang menghubungkan situs, waduk, dan danau,'' tambahnya. 

Sementara itu, rekan penulis Profesor Iriarte, Dr Mark Robinson, yang juga berbasis di University of Exeter menambahkan: “Kota- kota kuno ini adalah pusat utama dari jaringan pemukiman regional yang dihubungkan oleh jalan lintas yang masih terlihat dan lurus yang memancar dari situs-situs ini ke lanskap selama beberapa kilometer," tandasnya.(sumber: sindonews.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami