Menteri Prancis Jadi Cover Majalah Playboy di Tengah Gaduh Politik
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Menteri Sosial Ekonomi dan Asosiasi Prancis Marlène Schiappa berpose dengan gaun putih menghiasi halaman utama atau cover majalah Playboy.
Kemunculan pose Schiappa di majalah Playboy mengundang kontroversi di tengah krisis energi hingga kegaduhan politik di Prancis. Dalam dua pekan terakhir, Prancis dilanda demonstrasi besar-besaran oleh para pedemo yang menolak reformasi undang-undang pensiun di negara itu.
Schiappa yang juga seorang penulis feminis berusia 40 tahun diangkat sebagai menteri oleh Presiden Emmanuel Macron pada 2017. Sosoknya tidak asing dengan kontroversi dan telah berulang kali membuat marah kaum sayap kanan.
Bahkan perdana menteri dan para kritikus sayap kiri juga menganggap menteri itu telah melakukan kesalahan dengan aksi terbarunya, yaitu berpose untuk Playboy untuk wawancara 12 halaman tentang hak-hak perempuan dan gay serta aborsi.
"Membela hak wanita untuk melakukan apa yang mereka inginkan dengan tubuh mereka: di mana saja dan kapan saja," tulis Schiappa di Twitter pada Sabtu (1/4).
"Di Prancis, wanita bebas. Entah itu mengganggu kaum retrogresif dan munafik atau tidak," sambungnya.
Keputusan tersebut telah membuat jengkel beberapa koleganya di pemerintahan yang telah berjuang melawan aksi mogok kerja dan demonstrasi yang menentang rencana menaikkan usia pensiun selama dua tahun.
Perdana Menteri Elisabeth Borne, yang merupakan perempuan kedua yang menduduki posisi tersebut, menelepon Schiappa untuk mengatakan bahwa hal tersebut "sama sekali tidak pantas, terutama pada periode saat ini," kata seorang ajudan kepada AFP.
Anggota parlemen dari Partai Hijau dan sesama aktivis hak-hak perempuan, Sandrine Rousseau mengatakan mempertanyakan rasa hormat terhadap masyarskat.
"Di mana rasa hormat terhadap rakyat Prancis?" Ujarnya.
"Tubuh perempuan seharusnya bisa diekspos di mana saja, saya tidak punya masalah dengan itu, tapi ada konteks sosialnya," katanya.
Playboy pun telah buka suara atas tampilnya Schiappa di majalah yang dianggap sensual itu. Pihaknya menyebut Schiappa menteri paling cocok dengan Playboy.
"Schiappa adalah menteri yang paling 'cocok dengan Playboy' di antara para menteri pemerintah karena dia terikat dengan hak-hak perempuan dan dia telah memahami bahwa ini bukan majalah untuk para pria, tetapi bisa menjadi alat untuk perjuangan feminis," kata editor Jean-Christophe Florentin kepada AFP.
Kritik lain terhadap Schiappa berfokus pada isu yang lebih luas tentang strategi komunikasi pemerintah yang sentris.
Ibu dua anak ini adalah seorang penulis dan blogger yang produktif sebelum berkarir di dunia politik. Ia menulis tentang tantangan menjadi ibu, kesehatan wanita, dan kehamilan.
Ia juga menulis sebuah buku tahun 2010 yang menawarkan tips seks untuk orang yang kelebihan berat badan yang oleh beberapa kritikus dianggap menyebarkan stereotip.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net