Mardani PKS Ingatkan Amien Rais Syndrom Soal AMIN Rendah di Survei
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan Amien Rais syndrom soal rendahnya elektabilitas pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di sejumlah hasil survei elektabilitas capres.
Mardani menjelaskan, Amies Rais syndrom adalah istilah yang pernah disampaikan analis politik Eep Saefulloh Fatah kepada Anies. Istilah itu merujuk pada fenomena tingginya popularitas Amien di era reformasi '98. Namun, pada Pemilu 2004, Amien hanya memperoleh 14 persen suara.
"Ketika reformasi Pak Amien itu melambung sekali, yang hadir penuh tapi ketika Pemilu 2004 cuma dapat 14 persen," kata Mardani di kompleks parlemen, Selasa (31/10).
Pernyataan itu disampaikan Mardani sekaligus merespons tingginya antusiasme masyarakat dalam setiap kopi darat atau forum bersama Anies maupun Cak Imin. Namun, antusiasme itu tak diiringi dengan elektabilitas keduanya di sejumlah hasil survei.
Mardani mengatakan bahwa hasil survei akan terus menjadi masukan bagi pihaknya. Dia mengaku tak akan puas dengan kehadiran atau antusiasme masyarakat dalam setiap forum Anies.
Sebab, mau tidak mau, sebagai sebuah karya ilmiah, hasil survei bisa memotret persepsi masyarakat yang lebih menyeluruh.
"Karena itu spotlight memang ramai, tapi hasil itu lebih menyeluruh lebih sesuai dengan kaidah ilmiah yang samplingnya itu rata," kata Mardani.
Pasangan Anies-Cak Imin memang selalu berada di posisi terendah dalam sejumlah hasil survei dibanding dua pesaingnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Elektabilitas Anies rata-rata bahkan tak beranjak dari 20 persen.
Dalam survei Indiktor pada 26 Oktober lalu mengungkap, elektabilitas Anies hanya berada di angka 23 persen. Dia di bawah Prabowo-Gibran 36,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 33,7 persen.
Survei simulasi pilpres LSI Denny JA pada 4-12 September 2023, menempatkan Prabowo-Gibran di posisi pertama dengan elektabilitas 39,3 persen. Posisi kedua diduduki Ganjar-Mahfud dengan 36,9 persen. Lalu Anies-Muhaimin memiliki elektabilitas 15 persen.
Kemudian, survei Poltracking Indonesia pada 3-9 September 2023 mengungkap hasil berbeda. Ganjar-Mahfud berada di urutan pertama dengan elektabilitas 31,6 persen. Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas 30,7 persen. Sementara itu, Anies-Muhaimin tetap di bawah dengan elektabilitas 18,4 persen.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net