Viral Muara Sungai Pantai Dreamland Digenangi Sampah 100 Ton
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Masalah sampah kembali menjadi sorotan di Bali yang baru-baru dinobatkan destinasi wisata terbaik dunia. Seperti terlihat viral di media sosial sampah menumpuk di muara sungai Pantai Dreamland, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Sampah di muara sungai itu terlihat tidak bergerak dan mengalir. Anak Agung Gede Agung Dalem selaku Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mengatakan volume sampah yang tertahan di sana diperkirakan sekitar 100 ton.
"Itu ada 50 truk kayaknya, sekitar 100 ton (sampah)," kata dia saat dihubungi Senin (18/3).
Menurutnya, sampah itu bukan dari aliran sungai karena sungai di sana adalah sungai mati yang tidak ada air mengalir.
Sampah tersebut, kata dia, berasal dari sampah kiriman yang semula mengarah ke Pantai Dreamland. Karena gelombang pasang cukup tinggi pada Sabtu (16/3) lalu, sampah kiriman di Pantai Dreamland kemudian naik hingga masuk ke muara sungai. Sampah yang masuk ke muara itu terjebak dan menggenang di sana.
"Sungai itu memang tidak pernah ada airnya, tadinya. Cuma, kemarin ada pasang, dia masuk air laut plus sampahnya, sekarang dia terjebak. Jadi airnya masih di sana menggenang," ujarnya.
"Jadi pas air tinggi (akibat gelombang pasang), air itu mengandung sampah kayu, masuk dia ke muara itu melewati gundukan pasir pantai," lanjutnya.
Untuk membersihkan sampah itu, DLHK Kabupaten Badung masih menyiapkan alat ekskavator dan untuk menuju muara tersebut medannya cukup sulit.
Dengan kondisi demikian, ia memperkirakan sampah yang menumpuk itu baru bisa diangkut pada Jumat (22/3). Proses pengangkutannya memerlukan waktu dua hari.
"Itu kan perlu alat karena agak sulit medannya dan tidak mungkin diangkut satu-satu. Kita akan kirimkan ekskavator ke sana," ujarnya.
Pihaknya juga menyatakan bahwa tumpukan sampah tersebut tidak mengganggu kenyamanan wisatawan walaupun berada di dekat Pantai Dreamland.
"Tidak (mengganggu), dia kan telaga, itu. Tempat pariwisata di pantainya itu, di pasirnya. Ini (sampah) di belakang pasirnya," ujarnya.
Ia berkata bila melihat tahun-tahun sebelumnya pada periode Maret seharusnya sudah tidak ada sampah kiriman. Tetapi, karena musim hujan yang terlambat maka sampah kiriman baru terlihat saat satu bulan ini.
Selain di Pantai Dreamland, sampah kiriman paling banyak berdampak pada pantai yang berada di kawasan Kuta, Kabupaten Badung.
"Yang jelas sekarang baru mendarat dia (sampah kiriman). Kalau dulu dari November sudah mendarat, ini malah lewat musim sampahnya. Paling banyak Kuta (sampah kiriman)," ujarnya. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net