search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banjir Bandang Nepal Tewaskan 129 Orang, Sekolah Diliburkan
Senin, 30 September 2024, 11:28 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Banjir Bandang Nepal Tewaskan 129 Orang, Sekolah Diliburkan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Nepal menutup sekolah selama tiga hari setelah tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh hujan deras menerjang selama dua hari berturut-turut selama akhir pekan.

Sejauh ini, pihak berwenang melaporkan pada Minggu (29/9), banjir bandang dan longsor telah menewaskan 129 orang dan 62 orang lainnya masih hilang.

Banjir menyebabkan lalu lintas dan aktivitas sehari-hari di Lembah Kathmandu terhenti, di mana 37 kematian.

Pihak berwenang menyatakan bahwa para siswa dan orang tua mengalami kesulitan karena bangunan universitas dan sekolah yang rusak akibat hujan memerlukan perbaikan.

"Kami telah meminta pihak berwenang terkait untuk menutup sekolah-sekolah di wilayah terdampak selama tiga hari," ujar Lakshmi Bhattarai, juru bicara Kementerian Pendidikan Nepal, kepada Reuters.

Beberapa bagian ibu kota melaporkan curah hujan hingga 322,2 mm (12,7 inci), yang menyebabkan ketinggian sungai utama Bagmati naik 2,2 m (7 kaki) melewati batas berbahaya, menurut para ahli.

Namun, hujan menunjukkan tanda-tanda mulai mereda pada Minggu pagi.

Ketinggian air di sungai Koshi di tenggara Nepal juga mulai menurun. Sungai tersebut hampir setiap tahun memicu banjir mematikan ke negara bagian Bihar di India timur.

Sungai Koshi juga sempat meluap hingga hampir tiga kali lipat dari level normal selama hujan deras beberapa hari terakhir.

Laporan berita di televisi menunjukkan polisi penyelamat dengan sepatu karet setinggi lutut menggunakan cangkul dan sekop sedang membersihkan lumpur dan mengevakuasi 16 jenazah korban longsor. Belasan jenazah itu penumpang dari dua bus yang tersapu longsor besar di rute utama menuju Kathmandu.

Pembangunan yang tidak terencana memperburuk risiko banjir dan longsor di Nepal kala perubahan iklim makin kentara.

Dampak hujan semakin parah akibat sistem drainase yang buruk, permukiman dan urbanisasi yang tidak terencana, pembangunan di dataran banjir, kurangnya area penampungan air, serta pendudukan di tepi sungai Bagmati. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami