search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PDAM Badung Siap Olah Air Tukad Mati, Tingkatkan Pasokan ke Nusa Dua
Jumat, 11 April 2025, 15:06 WITA Follow
image

beritabali/ist/PDAM Badung Siap Olah Air Tukad Mati, Tingkatkan Pasokan ke Nusa Dua.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Perumda Tirta Mangutama tengah menggenjot rencana pemanfaatan air dari Tukad Mati untuk mendongkrak produksi air bersih di wilayah Badung.

Direktur Utama Perumda Tirta Mangutama, Wayan Suyasa, menyebut pihaknya sudah siap dalam hal pengolahan air, namun masih menunggu proses perizinan pengambilan air yang sedang dikoordinasikan.

“Air dari Tukad Mati sekitar 200 liter per detik. Kalau izin sudah keluar, kami bisa tingkatkan produksi hingga 1.000 liter per detik dalam sehari,” ungkap Suyasa, beberapa hari lalu di Puspem Badung.

Air dari Tukad Mati nantinya akan diolah di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Estuary. Suyasa menjelaskan, pihaknya hanya perlu menanam pipa dari Tukad Mati menuju IPA Estuary. Selain itu, mereka juga tengah melengkapi data untuk pemasangan pipa bawah laut yang akan mengalirkan air ke wilayah timur dan selatan, seperti Nusa Dua dan Pratama.

“Pemasangan ini penting untuk pembagian wilayah layanan barat dan timur. Dengan jalur baru ini, pasokan air ke wilayah barat juga bisa ditingkatkan,” jelasnya.

Saat ini, Perumda Tirta Mangutama telah menambah pengiriman air sebesar 250 meter kubik dan akan menambah lagi 250 meter kubik berikutnya. Mereka juga mempertimbangkan opsi suplai dari DSDP, namun masih menunggu kajian kelayakan.

Menurut Suyasa, selain Tukad Mati, Tukad Badung juga memiliki potensi air baku yang memenuhi standar kualitas untuk diolah dengan teknologi membran. Ia menyayangkan jika air tawar dari kedua tukad itu dibiarkan mengalir ke laut tanpa dimanfaatkan.

“Air tawar itu bisa kita manfaatkan, apalagi lokasinya dekat dengan fasilitas pengolahan. Ini juga bisa bantu mengurangi banjir saat musim hujan karena sebagian air bisa kita tampung dan olah,” ujarnya.

Ia berharap proses koordinasi dengan BWS dan Tahura terkait perizinan bisa segera rampung agar pengolahan bisa dimulai lebih cepat.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami