search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembangunan Bank Buleleng Bermasalah
Rabu, 5 September 2007, 23:45 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Untuk kesekian kalinya pembangunan di Buleleng menuai masalah. Kini giliran pembangunan bank Buleleng yang dilaksanakan oleh PT. Guna Karya Denpasar bermasalah, bahkan teguran telah dilayangkan hingga dua kali.

 

Pembangunan Gedung Bank Buleleng di Jalan Pramuka Singaraja yang sedianya rampung tanggal 6 Oktober mendatang terancam tidak terpenuhi. Pembangunan dengan nilai kontrak Rp. 1,6 Miliar lebih tersebut telah berlangsung sejak 10 April lalu dengan suntikan dana segar dari pemerintah kabupaten Buleleng sebesar Rp. 2,5 Milyar.

Kenyataan itu akhirnya mengusik Ketua Komisi B DPRD Buleleng Gede Rifa Gotama untuk melakukan inspeksi mendadak ke lokasi bangunan," kita langsung lihat dan pembangunan mangkrak, maka kita akan segera memanggil direktur PD BPR Bank Buleleng 45 untuk mempertanggung jawabkan kinerja terkait pembangunan BPR tersebut," tegasnya.

Ketua komisi B DPRD Buleleng Gede Rifa Gotama melihat adanya suatu kejanggalan dalam pelaksanaan. Apalagi konon muncul permasalahan baru tentang ongkos buruh yang belum dibayar serta tentang adanya dugaan proyek tersebut yang diberikan kepada kontraktor lain."Hal ini disebabkan karena terjadinya penawaran saat tender hingga 36 persen.

Dari nilai penawaran Rp. 2,5 Miliyar hingga kontrak mencapai Rp. 1,6 Milyar."ungkap Rifa.Seorang Developer yang juga Leveransir bahan-bahan bangunan Fahrudin mengakui adanya sejumlah kejanggalan dalam penggarapan proyek tersebut. Bahkan Bilyet giro yang diberikan kepadanya untuk pembayaran material belum bisa dicairkan. "padahal BG tersebut jatuh tempo tanggal 4 September lalu. "ungkapnya.

Direktur Utama PD BPR Buleleng 45 Putu Sidiarta dikonfirmasi terpisah menjelaskan semua kewajiban kepada kontraktor telah dipenuhi, termasuk pembayaran uang muka dan pembayaran per termin. "pembayaran telah mencapai hampir tujuh ratus juta rupiah,"paparnya.

"Atas keterlambatan pengerjaan sesuai waktu maka kontraktor telah ditegor hingga dua kali pada bulan Agustus lalu.

Namun tampaknya tidak ada perubahan yang berarti dalam pengerjaan proyek bernilai milyaran tersebut."paparnya dihadapan sejumlah wartawan.
Seperti diketahui pemerintah Kabupaten Buleleng berniat memajukan BPR Bank Buleleng 45 melalui suntikan modal sebesar Rp. 2,5 Milyar. Rp. 1,5 Milyar untuk pembangunan gedung baru, sisanya digulirkan untuk modal kerja BPR. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami