Penguburan Dadong Bege Ditunda Lagi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Guna menempuh jalan damai terkait selisih paham antar dua banjar di Ubud dan mengakibatkan tertundanya proses penguburan mayat salah seorang warganya, sebuah dialog pun digelar.
Dalam dialog yang difasilitasi pemkab setempat tersebut, kedua belah pihak sama-sama merasa benar yang pada ujungnya tak menghasilkan solusi terkait perselisihan itu.
Demikian terungkap ketika pihak pemerintah setempat yang diwakili Kesbanglinmas Gianyar, Assisten III Pemkab Gianyar, Ida Bagus Rai melakukan pertemuan dengan pihak prajuru adat Padangtegal, Ubud dengan prajuru Pengosekan, Mas, Ubud.
Pertemuan yang digelar di kantor Bupati tersebut terkait masalah proses penguburan mayat warga Buluk Babi, Jumat (7/12). Namun dalam dialog tersebut, kedua belah pihak terlihat sama-sama ngotot dan berpegang teguh dengan keyakinannya. Alhasil, pertemuan itu pun tak membuahkan solusi.
“Kami belum mendapatkan kesepakatan apa-apa, besok (hari ini, red) rapat lagi,“ jelas Bendesa Adat Pengosekan, Dewa Mantra.
Terus bagaimana dengan mayat Dadong Bege yang sudah tiga hari berada dirumah duka? Ditanya seperti itu, dirinya mengaku tak bisa berbuat banyak sebelum adanya kesepakatan antar kedua belah pihak.
Sebelumnya, warga Pengosekan turun ke jalan dan membangun blokade jalan raya Pengosekan dari batang pohon. Aksi itu dipicu lantaran perselisihan warga Pengosekan dengan warga Buluk Babi terkait masalah lokasi penguburan Dadong Bege. (art)
Reporter: bbn/ctg