search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Susu Formula Beracun Resahkan Warga Tabanan
Rabu, 27 Februari 2008, 15:48 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Berita mengenai 22 produk susu formula bayi yang tercemar 'enterobacter sakazakii' dan berbahaya bila dikonsumsi oleh bayi, sangat meresahkan masyarakat Tabanan. Terutama bagi ibu-ibu yang kini mulai khawatir dan was-was memberikan susu formula kepada bayinya.

Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Luh asal Bongan, dia yang memiliki bayi umur 5 bulan sangat khawatir dengan pemberitaan yang menyebutkan 22 susu formula bagi bayi mengandung bahan berbahaya.

"Saya bingung, produk mana saja yang tidak boleh dikonsumsi. Kalau misalnya produk yang mengandung bahan berbahaya itu disebutkan, maka kami tidak khawatir. Dan apabila susu yang biasa dikonsumsi anak saya termasuk dalam 22 produk tersebut, saya akan menggantinya dengan produk yang lain," keluhnya.

Dia pun berusaha mencari informasi ke sejumlah teman dan rekannya untuk memastikan apakah susu yang dikonsumsi anaknya aman. "Saja juga telah mengubungi pihak susu formula melalui nomor telpon yang tercantum di kalengnya, namun tidak pernah nyambung dan selalu dijawab dengan nada sibuk," jelasnya lagi. Keresahan serupa juga diakui oleh Ibu Komang asal Penebel.

 

Ibu yang memiliki bayi baru berusia 8 bulan ini juga takut memberikan bayinya susu formula semenjak ada pemberitaaan 22 produk susu formula bermasalah. Bahkan dirinya sempat mecari sales dimana susu tersebut di jual. "Saya sempat cari sales yang biasanya bertugas di swalayan tempat saya membeli susu formula, namun kemarin saya cari tidak satupun petugas sales susu itu nongol," katanya bertambah bingung.

Baik Ibu Luh maupun Ibu Komang mengharapkan para peneliti dan pemerintah segera mengumumkan 22 produk susu formula yang tidak layak dikonsumsi tersebut. "Pemerintah harus sigap, dan para peneliti itu juga harus transparan mengumumkan produk mana saja yang tidak boleh dikonsumsi dan yang boleh dikonsumsi, agar masyarakat tidak resah lagi," pintanya. 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami