search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Resistensi ARV Pada Odha Ancam Bali
Senin, 14 April 2008, 20:41 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Resistensi ARV (antiretroviral) pada odha (orang dengan HIV/AIDS) gejalanya mulai terdeteksi di Bali. Gejala resistensi ARV pada odha kini ditemukan di Lapas Kelas IIA Kerobokan, Badung. Hal ini diakui dokter lapas Dr. Anak Agung Gede Hartawan ketika ditemui di Denpasar (14/4). Hartawan menyebutkan dari 16 napi di lapas Kerobokan yang dinyatakan positif HIV/AIDS, 6 orang diantaranya menunjukkan gejala resistensi.

Hartawan menyebutkan jika hasil pengamatan terhadap CD-4 menunjukkan tidak adanya perbaikan pada odha yang diberikan ARV, berarti gejalanya mengarah pada resistensi. “Kalau CD-4 setelah berobat mendapatkan ARV bisa lebih dari sebulan bahkan lebih dari satu tahun atau lebih lama lagi, kemudian diperiksa CD-4 ternyata tidak begitu signifikan kenaikannya, kemungkinan dia sudah resistensi terhadap ARV,” papar Hartawan.

Hartawan mengungkapkan untuk memastikan apakah resisten ARV memang benar-benar sudah terjadi masih memerlukan uji lab. Namun sayang peralatan pengujian belum bisa dilakukan di Indonesia, karena keterbatasan peralatan. Salah satu Negara yang telah mampu melakukan pengujian tersebut yaitu Australia, namun untuk satu kali uji lab memerlukan dana mencapai 17-20 juta rupiah. 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami