Program KB Tersandung Dana
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Keberlanjutan program keluarga berencana (KB) di Indonesia terancam macet. Masalah dana menjadi masalah klasik. Kondisi ini diakui langsung Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) dr. Sugiri Syarif MPA dalam jumpa pers pembukaan Konferensi Internasional Ke-2 Manajemen Kesehatan Reproduksi di Kuta Bali, Selasa (6/5).
Sugiri Syarif menyebutkan dari 4,7 Triliyun rupiah dana yang dibutuhkan, hanya 1,6 Triliyun rupiah yang disediakan oleh pemerintah. Pendanaan pengembangan KB kini hanya berharap dari bantuan donor internasional dan bantuan pemerintah kabupaten kota di seluruh Indonesia. “Dari 471 kabupaten kota rata-rata menyediakan 700 juta. Jadi kira-kira kita juga masih kekurangan sekitar 3 triliyun rupiah,” jelas Sugiri.
Sugiri menyatakan jumlah peserta KB mandiri di Indonesia juga berkurang secara drastis. Melemahnya ekonomi nasional dan munculnya krisis pangan dinilai menjadi salah satu faktor pemicu penurunan jumlah KB mandiri terutama dari keluarga miskin. Begitu juga dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM dipastikan akan menyebabkan menurunya peserta KB mandiri.
“Sekarang ini yang ikut KB mandiri itu sekitar 44 persen, karena 56 persen melalui jalur pemerintah nanti kalau harga BBM naik pasti akan berpengaruh,” Kata Sugiri. Sugiri menambahkan sejak tahun 2002 jumlah peserta KB mandiri di Indonesia mencapai 61 persen dan kemudian menurun drastis, hingga tahun ini hanya mencapai 44 persen. Padahal jumlah aseptor KB di Indonesia kini mencapai 29 juta aseptor (pasangan usia subur).
Reporter: bbn/sin