Jerit Tangis Warnai Kremasi 4 Korban Kebakaran
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Isak tangis mewarnai proses kremasi keempat korban kebakaran maut yang terjadi di toko sepatu Gucci Denpasar Bali, beberapa hari lalu. Jerit tangis keluarga dan suami korban tak terbendung, ketika ke empat jenasah korban kebakaran maut ini didoakan oleh pihak keluarga dan kerabat korban di rumah suka duka Kertha Semadi di Denpasar Bali. Ibu almarhum Erni Yong datang menggunakan kursi roda untuk melihat dan mendoakan anaknya, tak kuasa menahan kesedihannya dengan menangis histeris memanggil-manggil anaknya yang telah pergi untuk selamanya.
Usai didoakan secara agama Budha, keempat jenasah kemudian di taburi bunga oleh kerabat dan teman korban sebagai wujud duka cita yang mendalam. Dari rumah duka di Denpasar, keempat jenazah kemudian dibawa ke Krematorium Mumbul Badung untuk dikremasi. Dengan iringan doa, keluarga dan kerabat korban berharap ke empat korban yakni ibu dan ketiga anaknya tersebut di berikan tempat sebagaimana mestinya oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. "Saya sangat sedih kehilangan Joan (salah satu korban). Dia teman yang baik," kata Andi, rekan korban yang ikut hadir dalam proses kremasi.
Proses kremasi ini di lakukan setelah petugas kepolisian Poltabes Denpasar gagal melakukan proses otopsi terhadap keempat tubuh Korban, karena tidak mendapat persetujuan dari pihak keluarga korban. Akibat gagal diotopsi, hingga kini petugas kepolisian masih belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian korban, apakah karena unsur sabotase atau murni kecelakaan. Sebelumnya, Erni Yong 40 tahun bersama ketiga orang anaknya yaitu Katrin 13 tahun, Jennys 11 tahun, dan Juan 6 tahun tewas terpanggang pada hari Kamis lalu di toko sepatu di komplek ruko di Jalan Diponegoro Denpasar Bali. Mereka tewas saat berusaha menyelamatkan diri dari amukan api. Sementara suami korban, Hasan (45) selamat dari amukan api dan kini mengalami depresi berat.
Reporter: bbn/sin