search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kaos Berlumur Darah Ditemukan di Pura
Sabtu, 6 September 2008, 20:38 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Warga Tegal Tugu Gianyar geger. Di Pura Merajan Agung setempat ditemukan baju kaos warna putih berisi lumuran darah.

Kaos putih yang berisi nomor 77 itu tersangkut di batang pohon yang terletak di pojok timur merajan (bangunan tugu) yang dirawat oleh 130 Kepala Keluarga itu.

Kejadian tersebut kontan membuat warga Tegal Tugu dan pengempon pura blingsatan.



Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke Mapolsek Kota Gianyar. Tak lama berselang, petugas Mapolsek Kota beserta anjing pelacak turun ke lokasi.

Dewa Suta, kelian Merajan Agung, di lokasi menuturkan, kejadian tersebut kali pertama diketahui oleh Jero Mangku yang sedang menyapu
di halaman pura.

Saat berada di pojok timur pura, Jero Mangku kaget karena menemukan kaos berisi darah tersangkut di atas pohon.

“ Selama ini antara semeton (persaudaraan) merajan sangat akur. Kita tidak mengerti apa motif membuang kaos berisi darah ke pura,” kata Dewa Suta.



Sebelumnya, hal serupa juga ditemukan di merajan alit milik Jero Mangku yang bersebelahan dengan Merajan Agung. Cuma, yang ditemukan adalah kain berisi darah. Bukan kaos seperti yang ditemukan di Merajan Agung.

Selain di merajan alit Jero Mangku, kain berisi bercak darah juga ditemukan di rumah Dewa Ketut Wita yang rumahnya berdekatan dengan lokasi Pura Merajan Agung.

Dewa Putu Bakti, pengempon merajan yang rumahnya di sebalah timur pura mengaku tidak habis pikir dengan kejadian tersebut.

“ Kita sekarang ingin mengetahui apakah darah yang terdapat di kaos tersebut darah manusia atau binatang,” ujarnya.



Kendati dekat pura, Bakti mengaku tidak pernah melihat ada orang mencurigakan yang hendak datang ke pura sambil melempar kaos.

Di bagian lain, Dewa Made Laba, pemangku pura menegaskan, karena kejadian tersebut pangempon akan melangsungkan paruman atau pertemuan untuk membahas prosesi selanjutnya.

Pasalnya, sesuai keyakinan Hindu kejadian ini membuat palemahan atau wilayah pura cuntaka atau kotor.

“ Jelas ada upacara. Namun, sebelumnya harus lewat paruman semeton,” cetusnya.

Dari pengamatan beritabali.com, kondisi kaos yang berlumuran darah terlihat baru. Anjing pelacak sempat berputar-putar di areal koas sebelum naik ke atas tembok pura selanjutnya turun di rumah pekarangan
warga.

Kini, barang bukti kaos diamankan di Mapolsek Kota sebagai barang bukti.

Kapolsek Kota AKP Nyoman Suarnatha seijin Kapolres Gianyar, AKBP Nyoman Astawa menyebutkan, polisi masih melakukan lidik atas temuan tersebut. (Art)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami