Turun Dari Kapal, PL Ditodong
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Kini Mudjiati (32), wanita yang baru 4 hari bekerja sebagai pemandu lagu (PL) di karaoke JPL, Gilimanuk hanya bisa menangisi nasibnya. Pasalnya, Mudjiati ditodong 2 orang pria yang tidak dikenalnya ketika baru turun dari KMP Darma Rucitra di Pelabuhan Gilimanuk seusai melepas rindu di kampung halamannya Songgon, Banyuwangi, Jatim. Alhasil, uang Rp. 1,5 juta plus 2 telepon seluler (HP) milik Mudjiati raib dibawa kabur oleh penodong tersebut.
Dari informasi yang dikumpulkan, kejadian penodongan ini berawal ketika Mudjiati hendak balik dari kampung halamannya dengan menaiki KMP Darma Rucitra. Selama dalam perjalanan, Mudjiati tidak menaruh curiga sedikitpun dengan 2 orang pria yang duduk di sampingnya padahal keduanya selalu memperhatikan gerak geriknya termasuk ketika membuka tas jinjing yang dibawanya.
Ketika KMP Darma Rucitra bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, wanita yang tinggal di Lingkungan Samiana, Gang 2 Gilimanuk tidak menyadari kalau 2 pria tadi terus menguntitnya dari belakang. Saat akan keluar ram door, salah satu pria yang menguntitnya dengan ciri-ciri tinggi kurus, rambut pendek dan memakai kemeja warna hijau gelap motif bunga langsung menarik jaket dan menodongkan pisau kearah perut Mudjiati.
“Kamu diam disitu dan buka tasmu kalau kamu tak mau saya bunuh kamu,” ujar Mudjiati menirukan ucapan laki-laki yang menodongnya itu saat melapor di KP3 Laut Gilimanuk. Mudjiati yang ketakutan hanya bisa diam ketika pria itu membuka tasnya dan menguras seluruh isinya.
“Dompet saya warna coklat bermotif kembang diambilnya. Didalamnya berisi uang Rp.1,5 juta, dua kartu ATM, KTP dan surat-surat lainnya. HP Nokia saya tipe 3110 dan yang satu lagi saya lupa, saya serahkan kepada laki-laki yang satunya yang diam di belakang saya. Ciri-cirinya badannya tinggi kurus, kulit hitam, berkumis tipis, mengenakan kemeja abu-abu dan jaket, celana kain dan bertopi,” jelasnya.
Setelah berhasil menguras isi tas Mudjiati, kedua penodong tersebut kabur menuju dek atas kapal. “Semuanya terjadi sangat cepat. Dan dua orang laki-laki yang menodong saya sangat cepat hilangnya dengan naik ke dek atas kapal. Habis itu saya tidak tahu, apakah dia (kedua pelaku,red) masih ada di kapal atau ikut turun,” tandasnya.
Kepala KP3 Laut Gilimanuk, AKP I Nyoman Suparta, seizin Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Suardana, ketika dikonfirmasi, Minggu (24/5) membenarkan adanya laporan penodongan tersebut. “Kita sudah dapat keterangan dari saksi korban, namun kita masih lakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap laporan yang disampaikan saksi korban,” kata Suparta.
Reporter: bbn/dey