6 Saksi Diperiksa dengan ˜Lie Detector
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Jajaran Reskrim Poltabes Denpasar tidak berhenti menyelidiki kasus kematian Suparmi dan Candra, karyawan pengolahan daging yang tewas diracun sianida. Enam orang saksi yang dicurigai sebagai pelakunya telah diperiksa dengan alat 'lie detector' atau pendeteksi kebohongan.
Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Gde Alit Widana mengatakan, pihaknya akan terus menyelidiki kasus kematian karyawan Titiles yang terjadi pada Senin (09/11) lalu.
Sejauh ini, pihaknya terus memeriksa keterangan saksi saksi dan 6 diantaranya diperiksa secara intensif.
Sementara ini, polisi tidak bisa membuktikan keterlibatan enam saksi terkait kematian kedua korban. Untuk itu, pihaknya serius memeriksa enam saksi dengan alat pendeteksi kebohongan.
Alat canggih ini digunakan untuk mengetahui, apakah keterangan enam saksi benar adanya, ataukah mereka berbohong.
Nanti, akan diketahui apakah enam saksi ini berbohong atau tidak. Kalau berbohong akan kita selidiki lebih mendalam,ungkap mantan Kapolres Gianyar ini, Selasa (29/12).
Perwira melati tiga ini menerangkan, saat ini hasilnya belum diketahui karena hasil deteksi kebohongan itu sudah dikirim ke mabes Polri. Dalam seminggu ke depan hasilnya akan diketahui.
Widana mengatakan, penyelidikan kasus ini memerlukan kehati-hatian. Sebab, pihaknya ingin mengetahui siapa saja yang ada di dalam rumah korban, saat peristiwa itu terjadi.
Dari hasil analisa dan pemeriksaan saksi saksi, tenggang waktu dibuatnya teh seduh sekitar pukul 08.00 Wita dan dimasukkan kedalam kulkas sekitar pukul 09.00 Wita. Sementara yang lebih awal meminum teh seduh itu adalah Arifin dan itu terjadi sekitar pukul 15.00 Wita.
Yang menjadi pertanyaan, siapakah yang masuk ke dalam ruangan, dalam tenggang waktu 7 jam itu ?
Ini yang masih kita telusuri. Alibi-alibi yang menguatkan masih kita dalami, terangnya.
Dua karyawan Titiles Suparli alias Candra dan Suparmi, tewas mengenaskan, pada Senin (09/11) lalu. Candra tewas saat dirawat di Rumah Sakit Udayana dan Suparmi tewas di RSUP Sanglah.
Keduanya tewas karena menenggak teh celup Sosro, yang ternyata sudah diseduh dengan racun sianida (racun serangga).
Racun ini juga nyaris merenggut nyawa Arifin, adik kandung bos Titiles yang berkantor di Jalan Diponegoro Denpasar. Arifin dikabarkan lebih awal meminum the celup, namun karena merasakan pahit, dia pun menyerahkan kepada karyawannya dan akhirnya Candra dan Suparmi tewas keracunan.
Sebelumnya, Arifin menduga, ada orang dalam yang hendak meracuninya, namun Arifin tidak mengetahui siapa orangnya.
Reporter: bbn/bgl