search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selly Penipu Cantik Dibawa ke Bogor
Senin, 28 Maret 2011, 22:40 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Rere alias Rezal Taher alias Selly Yustiwati (27), akhirnya dibawa ke Polres Bogor Kota, pada Senin (28/03) sore. Tersangka penipu ulung ini dikawal tiga petugas dari Polres Bogor Kota, menuju Bandara Ngurah Rai, sebelum diterbangkan ke Jakarta.

[pilihan-redaksi]

Selly diterbangkan dengan menggunakan pesawat Citilink dari Bandara Ngurah Rai Tuban menuju cengkareng sekitar pukul 15.15 Wita pada Senin (28/3).

Sebelum menuju Bandara Tuban, Selly sempat curhat ke sejumlah media cetak dan elektronik. Bahkan dia mulai berani menceritakan perihal kehidupan rumah tangga yang hancur berantakan karena persoalan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).

Wanita berparas ayu ini mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan keluarganya pasca kasusnya mencuat ke media. Ia pun memisahkan diri dari orang tuanya dan mengontrak sebuah rumah di Jakarta.

"Saya sudah lama terpisah dengan anak dan keluarga saya. Saya takut pulang, apalagi kasus ini sudah mencuat ke media, saya memilih untuk kos saja," terangnya.

Dalam curhatnya kepada medi cetak, ia keluar dari rumah sejak bulan Desember 2010 lalu. Itu dilakukanya karena terpaksa dan harus jauh dari putrinya, yang berusia 4 tahun. Anaknya pun kini tinggal bersama orang tuanya di Jakarta.

Dikatakannya, penipuan dilakukan setelah pisah dengan suaminya. Dia menikah tahun 2004 lalu dan rumah tangganya berantakan sejak tahun 2006 lalu.

"Saya resmi cerai tahun 2007 karena kasus KDRT," ungkapnya sambil menangis.

Kasus KDRT itu dilakukan suaminya 5 tahun silam. Waktu itu dia sudah bekerja dan suaminya kuliah. Namun, rumah tangga Selly tidak berjalan seperti yang diidamkannya, bahkan Selly sendiri kerap dipukul.

"Saya sering dipukuli," ujarnya sembari menunjukkan luka di kaki sebelah kirinya.

Selly yang lulusan sarjana komunikasi angkatan 2000 ini, membantah kalau dirinya mengaku sebagai wartawan surat kabar Kompas.

"Saya hanya karyawan dan bekerja di kompas di bagian EDP," terangnya.

Bahkan, katanya, segala hutang piutang di Kompas telah diselesaikannya.

Uang dari hasil penipuan digunakan tersangka sekadar hura hura bersama temannya dan pacarnya bernama Bima.

"Kalau dugem saya tidak pernah, tapi heppy aja, sama temen teman," bebernya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Gde Sugianyar, yang ikut datang ke polsek mengatakan kalau kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres Bogor.

"Tersangka Selly sudah kita limpahkan," kata Kabid Humas didampingi Kapolsek Denpasar Selatan AKP Leo Martin Pasaribu.


 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami