search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Senpi Operasi “Sapu Jagat” Dimusnahkan
Senin, 22 Agustus 2011, 20:19 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sebanyak 1007 senjata api (senpi) non organik TNI/Polri hasil operasi “Sapu Jagat” tahun 1980 lalu, dimusnahkan di halaman belakang Polda Bali, pada Senin (22/08). Pemusnahan dilakukan dengan cara dipotong, dilas hingga dilindas menggunakan buldozer.

Pemusnahan ribuan senpi organik itu disaksikan langsung Waka Polda Bali Brigjend Pol Komang Udayana, perwakilan Kodam IX Udayana, Ketua Pengadilan Negeri Denpasar, Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar dan Ketua Perbakin Wirawan Cahya Adi Kusuma.

Menurut Brigjen Komang Udayana, ribuan senjata ini merupakan hasil operasi “Sapu Jagat” tahun 1980 lalu, yang dikomandoi mantan Panglima Jenderal TNI (purn)  Sudomo. Ribuan senpi tersebut menurutnya merupakan hasil sitaan dari masyarakat dan instansi terkait yang tidak memiliki ijin. Dalam instruksi Kapolri, seluruh senpi hasil sitaan tersebut harus dimusnahkan. Pemusnahan ini dilakukan untuk mencegah ribuan senpi disalah – gunakan oleh orang yang tidak bertanggung – jawab.

“Itu yang tidak diinginkan terjadi sehingga dikumpulkan oleh polisi dan instansi terkait dan hari ini kita laksanakan pemusnahan,” jelasnya, pada Senin (22/08).

Ditanya lamanya penyitaan dan pemusnahan dilakukan jajaran kepolisian, menurut mantan Kapoltabes (sekarang Kapolresta, red) ini, sebelumnya sudah ada rencana pemusnahan dilakukan aparat kepolisian. Namun karena butuh biaya yang sangat besar untuk pemusnahan itu, baru bisa dilaksanakan, pada Senin (22/08).

“Secara parsial Polda sudah melaksanakan, ada beberapa Polda yang sudah melaksanakan dan kita baru melaksanakannya,” tegasnya.

Ribuan senjata itu menurutnya disita dari wilayah Bali yang mencakup wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali.

“Ribuan senpi ini semua senjata non organik dan ada juga yang non organik yang disalah gunakan oleh oknum tapi bukan anggota. Kalau dulu di Timtim banyak senjata organik yang dipakai oleh masyarakat,” urainya.

 



Ribuan senpi itu terdiri dari senpi standar ABRI jenis genggam sebanyak 92 pucuk, senpi standar ABRI jenis Bahu sebanyak 97 pucuk, senpi non standar ABRI jenis genggam sebanyak 246 pucuk dan senpi non standar ABRI jenis Bahu sebanyak 573 pucuk. 





 


 

 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami