search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Badan Candi Penatih Diduga Sudah Hilang Dijarah
Rabu, 24 Oktober 2012, 07:43 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Setelah melakukan penggalian selama beberapa hari, tim arkeolog dari Badan Arkeologi Denpasar kembali menemukan lokasi baru di candi situs penatih. Hingga kini tim baru menemukan bagian kaki candi berupa lantai. Sementara bagian badan dan kepala atau atap candi belum satu pun ditemukan.

Setelah melakukan penggalian selama beberapa hari ini, tim arkeolog dari Badan Arkeologi Denpasar kembali menemukan lokasi baru di candi situs penatih. Lokasi baru itu masih berada di kompleks Pasraman (pesantren umat Hindu) Ida Rsi Bhujangga Wisnawa Ganda Kusuma, di Jalan Trengguli, gang IV D, Denpasar.

Ketua Tim Peneliti Situs Penatih dari Badan Arkeologi Denpasar, Wayan Suantika mengatakan, lokasi baru penemuan batu padas sisa peninggalan candi ini berada di sisi utara pasraman. "Dengan adanya temuan baru ini berarti radius temuan candi ini mencapai 57 meter. Namun ada bagian yang terputus. Karena itu, kami masih meneliti apakah temuan-temuan ini adalah satu kesatuan atau tidak,” katanya, Rabu (24/10/2012).

Selain penemuan batu padas, tim juga menemukan struktur batu di lokasi penggalian yang ada di sisi selatan pasraman. Menurut Suantika,  struktur batu pada candi adalah bagian dari kolam. Sementara batu padas berbentuk balok dengan dimensi 40 x 40 sentimeter itu diperkirakan adalah peninggalan dari lantai candi.

"Kami masih belum bisa memperkirakan siapa pembuat candi ini karena belum bisa melakukan penelurusan sejarah berdirinya candi tersebut," ujar Suantika. Hal itu terjadi karena penemuan belum lengkap. Tim baru menemukan bagian kaki candi berupa lantai. Sementara bagian badan dan kepala atau atap candi belum satupun ditemukan.

Dari keterangan masyarakat setempat, sekitar tahun 1940-an di lokasi ini pernah terjadi aktivitas pengambilan batu padas untuk pembangunan Dam Buagan dan Bandara Ngurah Rai. Bisa jadi hal itu yang menyebabkan tidak ditemukannya badan dan atap dari candi ini. Kepala Balai Arkeologi Denpasar yang mewilayahi Bali, NTT dan NTB, Made Geria, membenarkan informasi dari masyarakat tersebut. Tidak ditemukannya atap candi, karena adanya pengambilan besar-besaran pada jaman sebelum kemerdekaan dahulu.

"Daerah ini dulu dikenal dengan sebutan daerah tegeh (tinggi), dan memang terjadi pengambilan batu padas di lokasi ini," ulas Geria. Karena itu, dia pun menduga atap dan badan candi sudah lenyap dijarah. 
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami