search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sakit Komplikasi, Pelawak "Dolar" Tergolek Lemah
Selasa, 12 Februari 2013, 19:32 WITA Follow
image

www.beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Nama Petruk dan Dolar sudah tidak asing didengar dalam seni pertunjukan Drama Gong Bali. Di masa kejayaannya tahun 1980-an kedua sosok ini selalu hadir dalam tiap pertunjukan. Mereka ibarat sendok dan garpu, dimana ada Petruk disitu ada Dolar. Kini Dolar, sosok pelawak yang dulunya memiliki tubuh gemuk dan berisi sedang terbaring lemah akibat sakit stroke yang dideritanya sejak enam bulan yang lalu.

Ketika ditemui Beritabali.com dikediamannya Br. Siladan, Taman Bali, Bangli, seniman yang memiliki nama lengkap I Wayan Tama tengah terbaring sendiri di lantai, dekat teras rumahnya. Ia terbaring mencari udara bebas beralaskan tikar parimanan, ditemani selimut tebal tanpa baju. Didekatnya tergeletak sebuah botol mineral yang sudah kosong. Tak jauh, teronggok  sebuah kursi roda terpapar terik sinar matahari di halaman rumahnya. Ia masih sanggup duduk, kendati dibantu oleh anak atau menantunya tatkala menerima tamu yang menjenguknya.

“Pertama kali gejala stroke, bapak tangannya seperti keram kesemutan. Saat itu sedang mengajar cucunya untuk melawak, sementara saya sedang menunggu warung di depan rumah, anak saya yang memanggil. Sampai sekarang tidak ngomong – ngomong," ungkap Ni Luh Mayoni yang tak lain adalah mertua dari Dolar.

Sebagai seorang seniman lawak, kendati sakit, ia masih bisa berusaha menghibur anak cucu serta mertuanya. Suaranya yang berat menandakan upayanya untuk menyampaikan sesuatu kendati agak susah dimengerti. Terlebih yang disampaikannya sesuatu yang lucu disertai gerak, sehingga perlu bantuan anaknya sebagai penterjemah.

Ia pun sesekali tersenyum lebar, ketika apa yang disampaikannya merupakan hal lucu telah dimengerti oleh orang yang diajaknya bicara.

“Besok kalau ada tawaran main, ambil saja pak, walaupun masih sakit. Pakai saja kursi roda dan diam tanpa keluar bicara dihadapan penonton, lengkap dengan payasan, pasti penonton terhibur ,“ canda menimpali anak keduanya,  I Nengah Suryadi.

Mengenai usia, tak satupun pihak keluarga tidak mengetahui usia dari pelawak Dolar. Namun, pihaknya masih bisa memperkirakan kalau sekarang ia sudah berusia sekitar 60 tahun. Selain sakit stroke, ia juga memiliki penyakit lain yang telah dideritanya yaitu diabetes sudah 10 tahun lamanya dan menderita sakit jantung. Suryadi menambahkan kalau biaya untuk obat jantung diakuinya sangat mahal.

Sebagai upaya pengobatan, pihak keluarga masih mengandalkan jaminan kesehatan dari JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) untuk berobat di Rumah Sakit  Umum Daerah Bangli. Dalam seminggu,  ia menjalani therapy  dua sampai tiga kali, bahkan tidak dilakukan sama sekali. Semua tergantung dari kesibukan pihak keluarga.

Pihak keluarga mengakui, sejauh ini belum ada perhatian dari pemerintah yang lebih serius memperdulikan terhadap seniman bali, yakni  Dolar sendiri yang tengah dalam kondisi lemah. Namun, disisi lain sudah ada beberapa Yayasan yang datang langsung untuk turut peduli .

“Saya hanya terima saja, terima apa adanya. Ada bantuan berterima kasih, tidak juga tidak apa – apa," imbuh Suryadi. Dolar sebelum sakit, bersama pemeran Dolir terakhir tampil mengocok perut penonton dalam kesempatan pentas Drama Gong di  Gianyar berjudul  “Kene Kecangkik“. Di bawah seka Tri Mandala Duta.(eja)

Reporter: Kominfo NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami