search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ubud Village Jazz Festival Usung Musisi Mancanegara
Kamis, 7 Maret 2013, 08:37 WITA Follow
image

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

 Satu lagi event bertaraf international bakal di gelar Bali. Event musik bertajuk Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2013 yang bakal diadakan di Ubud 9-10 Agustus mendatang.

Jazz festival ini bakal mengusung sejumlah musisi mancanegara dan musisi Jazz papan atas Indonesia diantaranya Peter Beets (Belanda), Uwe Plath, Dian Pratiwi ( Germany), Yokohama Association of Artists(Japan), David Ades (Australia), Balawan, Dwiki Dharmawan, Simak Dialog, The Jongens, Dira Sugadhi, Yuri Mahatma, Koko Harsoe, Astrid Sulaiman, Rio Sidik, Ito Kurdhi, Underground Jazz Movement, dan sederet musisi lainnya.

Menariknya acara ini bisa dikatakan sebagai event jazz pertama di Indonesia yang berkonsep Green Festival dengan  meminimalisisasi penggunaaan energy yaitu dengan menggunakan LED lights dan obor, musisi yang akan perform akan menggunakan transportasi sepeda untuk mengurangi kemacetan di sekitar lokasi event dan mengurangi polusi, menggunakan recycle material, tidak menggunakan kantong plastic dan melakukan penanaman pohon untuk aktivitas siang hari.

"Jadi harapan kami walaupun festivalnya kecil, tapi memuat pesan besar yg dapat disampaikan ke pengunjung. Kami menyebut acara ini adalah small festival big message. Acara berscoup kecil namun berkualitas dan diikuti oleh kawan-kawan musisi Jazz dari berbagai daerah dan Negara,"ujar Grace Jeanie, humas acara UVJF 2013, di Denpasar (8/3/2013). Tak kalah menariknya, acara ini melibatkan puluhan pelaku pariwisata Ubud, musisi, event organizer dan penggiat seni di Bali. Penggagas acara ini adalah Yuri Mahatma (pendiri Underground Jazz Movement) dan Anom Wijaya Darsana yang akrab dipanggil Gung Anom.

"Bermula dari event Jazz Rendezvous yang kami gelar cukup rutin selama beberapa waktu menampilkan band-band jazz idealis yang menampilkan karya originalnya.Sayangnya Jazz Rendezvous terpaksa harus vacum selama beberapa bulan karena Serambi Art Antida tutup. Baru dimulai lagi Agustus 2012 lalu dan muncullah ide untuk membuat suatu Jazz Festival yg berskala international dengan mengundang musisi-musisi berkualitas dengan semangat idealismenya," ujar Gung Anom Festival Director UVJF 2013 yang sehari-hari adalah Direktur studio music Serambi Antida ini.

Dari gagasan tersebut Yuri Mahatma dan Gung Anom pun merangkul kawan-kawan mereka untuk terlibat dalam penggarapan event ini diantaranya Amir Rabik (Alam TV dan Konsul Spanyol), Janet De Neefe (Ubud Writers), Dwiki Darmawan (Musisi), Dek Gun (Bali Spirit Festival), Astrid Sulaiman (pianis), Dennisha (MC dan mantan penyiar radio), Grace Jeanie (Pendiri Bali Jazz Community dan Managing Director JPPRO Bali), Bagus Kusuma (Owner Seruni Transport), Marianne (pengusaha), Astari Siswanto (owner Taman Bhagawan), Gus Ardha (Direktur Bali Famous), Heru Djatmiko (Branch Manager Virgin Australia), Helly Hutagalung, Wayan Seraya (Direktur Seraya), Candra (wartawan hiburan Koran Renon) dan sejumlah musisi serta Jazz Lovers lainnya.

Disinggung mengapa memilih Ubud sebagai tempat acara, diungkapkan oleh Grace Jeanie, karena Ubud merupakan salah satu destinasi dunia untuk pariwisata dan Ubud terkenal kedewasaannya dalam mengapresiasi apapun yang berkualitas.

"Selain itu Ubud juga telah membuktikan konsistensinya untuk menjaga keorisinilan Bali sesungguhnya. Dan acara ini adalah 100% karya kami yang hidup di Bali dan inisiatif dari komunitas seni di Bali yang ingin mempersembahkan sesuatu untuk Bali. Konsep tidak semata-mata untuk kepentingan komersial, namun menyelaraskan kepentingan idealisme bermusik dan melibatkan komunitas-komunitas lokal ubud baik industri kreatif maupun pariwisata," imbuh Gung Anom.

Gayung pun bersambut, acara ini mengalir dukungan dari hampir seluruh stake holder pariwisata yang bernaung di bawah BTB, Pemkab Gianyar, sister festival dari Bali Spirit Festival dan ubud Writers Festival, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif on progress, Komunitas seni dan kreatif di Bali/NGO dan kawan-kawan media. "Bahkan Pak Tjok Ace (Bupati Gianyar) pun berniat memasukan dalam agenda pariwisata tahunan diparda," tandas Gung Anom.v)

Reporter: Kominfo NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami