Jembatan Tol Bali Siap Beroperasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Setelah digarap selama 14 bulan, Jembatan Tol Bali (JTB) Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa sepanjang 12,7 kilometer (km) siap dioperasikan. Tak hanya mobil, pengendara sepeda motor juga akan bisa menikmati jalan tol di atas laut ini.
"Pembangunan fisik sudah selesai. Proses selanjutnya adalah tahap pengerjaan akhir seperti pemasangan rambu, marka jalan, penerangan jalan, dan lainnya. Secara keseluruhan proyek ini dikerjakan selama 14 bulan, lebih cepat dari dari 18 bulan yang direncanakan," papar Direktur Pengembangan Usaha, PT Jasa Marga Tbk, Abdul Hadi, di lokasi pembangunan proyek JTB, Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (10/6/2013).
Dengan beroperasinya JTB, maka waktu tempuh dari Denpasar ke Nusa Dua melalui by pass Ngurah Rai akan bisa lebih singkat. Jika sebelumnya perjalanan menuju Nusa Dua memakan waktu satu hingga dua jam, maka dengan adanya JTB, waktu tempuh ke Nusa Dua hanya 15 hingga 20 menit.
Mengenai tarif jembatan tol, Abdul Hadi menerangkan, saat dioperasikan JTB mengusulkan tarif Rp 10 ribu untuk kendaraan roda 4, dan Rp 4 ribu untuk sepeda motor.
JTB dioperasikan oleh PT Jasamarga Bali Tol, anak usaha PT Jasa Marga Tbk dengan kepemilikan saham 60 persen Jasa Marga, 20 persen Pelindo III, 10 persen PT Angkasa Pura 1, Wijaya Karya 5 persen, Adhi Karya 2 persen, Hutama Karya 1 persen, BUMN Bali 1 persen, Pemprov Bali dan Pemkab Badung 1 persen.
Jalan tol pertama di Pulau Bali yang menghubungkan Benoa dan Nusa Dua ini, mulai dibangun pada 21 Desember 2011, bersamaan dengan jalan bawah tanah atau underpass di simpang Dewa Ruci Kuta. Jembatan tol ini diharapkan bisa mengatasi persoalan kemacetan di Bali, khususnya di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Jembatan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini menghubungkan kawasan Nusa Dua di selatan menuju Pelabuhan Benoa di utara serta akses tol menuju Bandara Ngurah Rai. Panjang jalan tol ini 8,12 kilometer, akses tol sepanjang 1,597 kilometer, serta akses pelabuhan sepanjang 2,2 kilometer.
Jembatan tol ini berada di atas permukaan air laut yang berada di Teluk Benoa serta berada di 2 wilayah administratif, yaitu Kabupaten Badung dengan Kota Denpasar.
Direktur Utama PT Jasa Marga Bali Tol Akhmad Tito Karim mengatakan, proyek pembangunan JTDP ini lahir dari inisiatif empat BUMN, yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Pelindo III, PT Angkasa Pura I dan PT Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC) Nusa Dua. Selanjutnya juga didukung oleh tiga BUMN lain, yaitu PT Wijaya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero).
"Jalan ini akan memiliki tiga simpang susun, yaitu simpang susun Nusa Dua, Ngurah Rai yang akan terhubung dengan akses langsung ke bandara tersebut dan simpang susun Benoa. Pembangunan JTDP tersebut menelan dana mencapai Rp 2,49 triliun," jelasnya.
Reporter: bbn/net