Tolak Human Trafficking, Generasi Muda Jembrana Gugat Mr. M
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Beritabali.com. Negara. Ribuan Generasi Muda Jembrana yang tergabung dalam Generasi Jembrana Menggugat menggelar aksi damai dengan melakukan long march mulai dari Gedung Gelora Bung Karno Senin (12/8) pukul 08.50 wita.
Aksi damai dilakukan karena banyak pemberitaan di media masa tentang maraknya eksploitasi anak usia dibawah umur yang dilakukan oleh warga asing asal Jepang Mr. M.
Aksi dimulai dengan long march melalui jalan Hasanudin, jalan Ngurah Rai menuju Polres Jembrana. Setibanya didepan Polres Jembrana para pendemo melakukan orasinya dengan menggunakan pengeras suara menuntut jajaran kepolisian Polres Jembrana agar menindak tegas jika ada pelaku pelaku atau oknum oknum yang membekingi kegiatan prostitusi anak dibawah umur, human trafficking serta kegiatan kegiatan amoral lainnya yang melibatkan anak anak muda usia dini sebagai obyek pelaku.
Usai melakukan orasinya, ribuan generasi muda ini langsung melakukan aksi jalan kaki kembali menuju Kantor DPRD Jembrana melalui jalan pahlawan dan jalan Sudirman. Aksi damai yang dilakukan ribuan pemuda dari berbagai unsur organisasi kepemudaan Kabupaten Jembrana sempat memacetkan arus lalu lintas di jalan tersebut.
Setibanya di Kantor DPRD Jembrana para pendemo diterima langsung Ketua DPRD Jembrana beserta anggotanya. Para perwakilan pendemo diberikan kesempatan menyampaikan aspirasinya. Didepan wakil rakyat tersebut para generasi muda menuntut agar DPRD Jembrana bersikap tegas melakukan pengawasan. Serta mampu memberikan jaminan perlindungan sosial terhadap masyarakat.
Koordinator aksi damai Ariana Bisma yang sekaligus sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Jembrana mengatakan, kami sebagai perwakilan para generasi muda Jembrana menuntut 6 pernyataan sikap diantaranya seluruh elemen generasi muda Jembrana menolak segala bentuk aktivitas atau prilaku yang mengarah pelecehan tatanan adat dan budaya Bali.
"Sebagai perwakilan generasi muda kami sangat prihatin dan peduli atas perkembangan generasi muda yang belakangan ini mengalami pergeseran nilai sosial yang mengarah pada pencitraan negatif," ungkapnya.
Sementara Ketua DPRD Jembrana Ketut Sugiasa usai mendengarkan tuntutan dan sikap dari perwakilan generasi muda merespon melakukan sikap dengan mengumpulkan para bendesa seluruh Jembrana."Kami DPRD Jembrana merasa kecolongan dan terlambat menangani kasus human trafficking yang terjadi di jembrana. Dan kami meminta maaf kepada seluruh muda mudi yang hadir disini agar kami diberikan kesempatan untuk mengusut kasus ini," jelasnya.(Jsp)
Reporter: -