search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ini Cerita Sebelum Satu Keluarga Ditemukan Tewas Terpanggang
Sabtu, 24 Januari 2015, 08:08 WITA Follow
image

bbn/net/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Tewasnya satu keluarga pasangan suami istri (pasutri) bersama 3 orang anaknya dengan kondisi tubuh terbakar di kamar 221 lantai 2 di Hotel Tower Klungkung, Bali, Jumat (23/1/2015), kini tengah diselidiki pihak kepolisian Polres Klungkung.

Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, korban atas nama I Gusti Agus karpica (32) saat datang ke hotel awalnya memesan kamar jenis villa room seharga Rp 350 ribu, namun akhirnya berubah pikiran dan memesan kamar jenis suite room.

"Korban awalnya maunya pesan yang villa, karena ingin sendiri dan tidak ada yang menganggu," jelas karyawan hotel yang tidak mau namanya disebutkan.

Menurutnya, saat memesan kamar hotel korban beralasan tidak membawa KTP dan memesan kamar atas nama Gusde lalu langsung membayar secara tunai sewa kamar hotel yang beralamat di Semarapura Kangin, Klungkung, Bali.

"KTP-nya Katanya di pakai untuk menyewa mobil. Dia bilang namanya Gusde dari Padangkerta, Karangasem. Dia ngakunya tinggal di Lombok," jelasnya.

Satu keluarga yang tewas hangus terpanggang yang masih misteri itu yakni I Gusti Bagus Karpica (36) asal Padang Kerta Karangasem bersama istrinya I Gusti Ayu Respatiani (28) dan ketiga anaknya masing-masing Gusti Bagus Narindra Krisna (5), Gusti Bagus Satria Wedana (4) dan Gusti Ayu Gita S (7 bulan) ini diketahui berasal dari  dari Padangkerta, Karangasem, dan kini tinggal di kota Denpasar. Sementara orangtua korban diketahui tinggal di Banjar Sasih, Batubulan, Gianyar. 

Kematian pasutri dan 3 orang anaknya ini tentu saja menjadi buah bibir di masyarakat. Bahkan, spekulasi penyebab tewasnya korban pun berkembang di masyarakat, mulai dari dugaan jika satu keluarga itu bunuh diri dengan cara membakar diri, dan korban tewas dibunuh dengan cara dibakar, serta mereka tewas akibat kamarnya disambar petir. 

Pihak kepolisian Polres Klungkung bahkan hingga kini juga belum bisa menyimpulkan penyebab kematian tragis pasutri tersebut. Untuk penyelidikan, jenazah kelima korban akhirnya disimpan dan diautopsi tim forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.
 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami