search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PM Abbott Adu Domba Jokowi dan Rakyat Indonesia
Jumat, 13 Maret 2015, 00:00 WITA Follow
image

bbn/inilahcom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai, langkah Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengumbar percakapannya dengan Presiden Jokowi di media massa sebagai wujud politik adu domba.

"PM Tony Abbott telah melakukan politik adu domba antara Presiden dengan rakyat Indonesia," kata Hikmahanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Sebelumnya Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengungkap percakapannya dengan Presiden RI Jokowi kepada media Australia. Percakapan itu terkait hubungan kedua negara ditengah wacana pelaksanaan hukuman mati terhadap dua warga Australia yang terjerat kasus narkoba di Tanah Air.

Dalam pernyataan di depan media Australia, Abbott mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi saat ini secara hati-hati mempertimbangkan posisi Indonesia, terkait hukuman mati itu. Meski demikian dia juga mengatakan bahwa hal ini bukan berarti suatu harapan agar dua warganya tidak menjalani hukuman mati.

Hikmahanto menekankan, apabila langkah Abbott mengumbar percakapannya dengan Jokowi di media Australia dilakukan dengan desain kesengajaan, maka hal itu dapat menjadi tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh PM Tony Abbott untuk menyelamatkan nyawa dua warganya.

Dia menegaskan Abbott seharusnya tidak mengumbar percakapannya dengan Jokowi terkait hukuman mati dua warga Australia, karena hal itu hanya akan menimbulkan kegaduhan di Indonesia.

Atas langkah Abbott itu, publik di Indonesia bisa saja marah kepada Presiden Jokowi karena seolah Presiden hendak mengubah keputusannya untuk melaksanakan hukuman mati.

"Padahal publik Indonesia telah mendukung sikap Presiden untuk melaksanakan hukuman mati karena Indonesia sedang menghadapi darurat narkoba. Publik juga mendukung karena Pemerintah Australia dan Brazil dalam menjalankan kewajibannya melindungi warganya terkesan melakukan intervensi terhadap kedaulatan Indonesia," kata dia. Hikmahanto memandang pernyataan Abbott itu telah memposisikan Presiden Jokowi berhadap-hadapan dengan publik Indonesia bak mengadu domba.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami