BMKG: Bibit Siklon Tropis 91S Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah di Bali untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis 91S yang terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa berdasarkan analisis per 17 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 15 knots (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1010 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat – barat daya menjauhi wilayah Indonesia, dengan potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori rendah.
Meski bibit siklon ini tidak memasuki wilayah Indonesia, dampaknya tetap dirasakan di sejumlah daerah, termasuk Bali. BMKG memperingatkan potensi hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan sektor perikanan.
BMKG menyebut bahwa wilayah Bali berpotensi mengalami curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan. Selain itu, gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di perairan selatan Bali hingga Nusa Tenggara Barat, yang dapat berdampak pada aktivitas nelayan dan transportasi laut.
“Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang. Aktivitas di wilayah perairan juga perlu dibatasi mengingat potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan pelayaran,” kata Dwikorita.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas, BMKG meminta pemerintah daerah di Bali untuk segera mengambil langkah mitigasi bencana hidrometeorologi.
“Kepada pemerintah daerah, kami harap peringatan dini ini bisa direspons dengan cepat. Koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sangat penting untuk memastikan upaya mitigasi berjalan efektif,” tambahnya.
BMKG juga menekankan pentingnya kesiapan sarana dan prasarana darurat, serta sosialisasi kepada masyarakat terkait langkah-langkah evakuasi jika diperlukan.
Selain pengaruh Bibit Siklon Tropis 91S, BMKG juga mencatat adanya aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), yaitu fenomena atmosfer yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah.
Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan lebat diperkirakan terjadi di Bali dalam periode 18 – 20 Maret 2025. Oleh karena itu, masyarakat di daerah rawan banjir dan tanah longsor diminta tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG.
BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan pembaruan informasi secara berkala. Masyarakat dapat mengakses informasi cuaca terkini melalui website resmi BMKG atau aplikasi mobile BMKG.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rls