search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wisatawan Asing Keluhkan Guide Lokal di Gitgit
Senin, 13 April 2015, 09:30 WITA Follow
image

flickr

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Wisatawan asing mengeluhkan aktivitas guide atau pemandu wisata lokal di obyek wisata Gitgit Waterfall atau air terjun Gitgit, di Buleleng, Bali. Selain tiket masuk, warga lokal juga meminta tarif Rp 300-Rp 400 ribu kepada  wisatawan asing, sebagai biaya untuk pemandu wisata lokal.
 
Keluhan ini disampaikan seorang wisatawan asing asal Washington DC Amerika Serikat, Johny. Menurut Johny yang didampingi rekannya di Bali, Made Antara, pengalaman kurang menyenangkan didapatnya di obyek wisata air terjun Gitgit belum lama ini.
 
Menurut Johny, waktu itu ia dan 3 rekannya sesama wisatawan asing datang ke obyek wisata Gitgit untuk menikmati keindahan air terjun di sana. Ia dan rekannya kemudian membeli tiket masuk resmi yang disediakan pengelola wisata setempat.
 
Setelah membeli tiket masuk, ia dan rekannya kemudian didatangi warga lokal yang menawarkan jasa pemandu wisata setempat. Biaya yang diminta antara Rp 300-400 ribu untuk satu rombongan wisatawan asing.
 
Tawaran ini kemudian ditolaknya dengan alasan tidak memerlukan jasa pemandu lokal karena sudah pernah berkunjung ke Gitgit sebelumnya. 
 
"Karena menolak menggunakan jasa pemandu wisata atau guide lokal, akses rekan saya Johny dan 3 rekannya yang lain kemudian dibatasi. Di beberapa spot di air terjun Gitgit, Johny dan 3 rekan wisatawan asing lainnya tidak diijinkan masuk, kecuali mau menggunakan jasa guide lokal,"jelas Made Antara, rekan Johny.
 
Apa yang dialami wisatawan asal Amerika Serikat di Gitgit, kata Made, tentu bisa merugikan citra pariwisata di Gitgit dan Bali pada umumnya.
 
"Dengan perkembangan media sosial saat ini yang demikian canggih, pengalaman buruk itu bisa cepat menyebar di dunia maya seluruh dunia. Apalagi turis asing ini sudah sering datang ke Bali, dan kebetulan suka mengamati perkembangan dunia pariwisata di Bali. Menurutnya, pariwisata Bali saat ini dan 10 tahun lalu sudah jauh berbeda, dulu masyarakat Bali menurutnya lebih welcome. Jika apa yang disampaikan itu benar, harus dibenahi, jangan sampai nanti obyek wisata Gitgit dihindari oleh wisatawan asing karena persoalan ini,"ujarnya. 
Hingga berita ini dibuat, belum ada penjelasan resmi dari pihak pengelola wisata air terjun Gitgit Waterfall, terkait apa yang dikeluhkan oleh wisatawan asing tersebut.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami