search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Crisis Center Bandara Ngurah Rai Siaga Antisipasi Raung
Senin, 27 Juli 2015, 13:50 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Badung. Crisis Center Bandara Internasional Ngurah Rai Bali hingga kini masih bersiaga untuk menghadapi dampak erupsi Gunung Raung di Jawa Timur. Petugas terkait di crisis centre terus bersiaga untuk mengantisipasi dampak letusan Gunung Raung yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
 
Sejumlah petugas di Crisis Center penanggulangan bencana Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, hingga kini terus memantau perkembangan erupsi Gunung Raung di Jawa Timur. Pemantauan dilakukan lewat laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
 
"Crisis Center untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Raung ini merupakan koordinasi dari berbagai pihak terkait di Bandara Ngurah Rai seperti otoritas bandara, angkasa pura, ground handling bandara, jasa kuliner, BMKG, navigasi udara, imigrasi, beacukai, hingga karantina bandara,"jelas Gusti Ardita, CO GM Bandara Ngurah Rai (27/7/2015).
 
Menurut Ardita, hingga saat ini, crisis center terus bersiaga untuk mengantisipasi dampak letusan gunung raung di Jawa Timur. 
 
"Jika terjadi penutupan bandara bandara akibat erupsi Gunung Raung, ada sekitar 19 hingga 20 ribu penumpang di bandara Ngurah Rai yang harus ditangani dengan baik,"ujarnya.
 
Jika terjadi penutupan bandara, pihak bandara Ngurah Rai telah menyiapkan berbagai bentuk antisipasi mulai membantu penjadwalan ulang penerbangan pesawat para penumpang, koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan, hingga membantu transportasi penumpang dari bandara menuju lokasi transportasi alternatif seperti terminal bus dan pelabuhan laut secara gratis.
 
Crisis Center di bandara Ngurah Rai akan disiagakan hingga waktu yang belum ditentukan karena aktivitas vulkanologi Gunung Raung diprediksi akan berlangsung cukup lama. Untuk menjamin keselamatan penerbangan, saat ini pihak Crisis Centre melakukan evaluasi dan pemantauan aktivitas Gunung Raung tiap tiga jam setiap harinya.
 
 
Meski Crisis Centre sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, namun saat penutupan bandara Ngurah Rai beberapa waktu lalu, beberapa penumpang mengaku kecewa dengan pelayanan pihak bandara Ngurah Rai. Yang banyak dikeluhkan adalah soal pengaturan ulang jadwal penerbangan penumpang yang tidak pasti.
 
Saat penutupan bandara Ngurah Rai terakhir tanggal 22 Juli lalu, terlihat antrean panjang dan penumpukan penumpang di area keberangkatan bandara Ngurah Rai bali. Persoalan utama yang dihadapi penumpang adalah kepastian jadwal penerbangan selanjutnya yang memang tidak pasti jika terjadi penutupan bandara.
 
Persoalan lain adalah soal penanganan penumpang jika penutupan bandara lebih dari satu hari seperti konsumsi, akomodasi, dan trasnportasi para penumpang yang memang tidak ditanggung oleh pihak maskapai karena alasan faktor bencana alam.
 
Baik pihak bandara Ngurah Rai maupun otoritas bandara menyatakan, penutupan bandara dari aktivitas penerbangan semuanya berdasar pada data yang diberikan BMKG dan pihak keselamatan penerbangan di Darwin Australia. Semuanya dilakukan untuk keselamatan penerbangan baik domestik maupun internasional. [bbn/psk]
 
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami