search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Sopir Taksi Uber Resahkan Wisatawan, Polisi Minta Korban Lapor
Minggu, 10 Januari 2016, 15:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Seorang perempuan bernama Wu Chang mengunggah foto aplikasi Uber Taksi di situs berbagi foto, Path. Dalam keterangannya ia menyebut pengalaman tak mengenakkan menimpa temannya bernama Rachmania yang nyaris diculik dan diperkosa kala menggunakan jasa Uber Taksi pada pukul 03.30 di Bali.
 
Terkait hal ini, Kapolsek Kuta, Komisaris Polisi Wayan Sumara, meminta kepada masyarakat dan insan pariwisata untuk secara arif dan bijaksana menyikapi informasi yang ramai di media sosial dua hari belakangan ini.
 
Hal tersebut, ucap Sumara, sudah pasti membuat resah wisatawan yang datang ke Bali. Menurutnya, bisa saja informasi itu benar, namun tak menutup kemungkinan terjadi kekeliruan. Untuk itu, ia meminta korban percobaan penculikan dan  perkosaan untuk melaporkan peristiwa getir yang dialaminya kepada pihak kepolisian.
 
"Kalau memang korban yang mengalami percobaan pemerkosaan itu merasa tidak nyaman, silakan saja lapor ke kami pihak kepolisian. Jangan menyebar informasi itu ke semua orang. Ini bikin resah pariwisata Bali," ujar Sumara, Minggu (10/1/2016). 
 
Ia menjamin, pihak kepolisian akan bertindak cepat melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut agar segera terungkap. Pasalnya, kicauan di media sosial tak memuat secara lengkap informasi yang dialaminya, seperti di mana lokasi yang dialaminya. 
 
"Kalau dilaporkan di mana lokasinya, kita akan periksa rekaman CCTV, periksa armadanya. Akan lebih jelas pengungkapannya," pintanya. 
 
Bagi Sumara, informasi yang berkembang sangat cepat di media sosial, sementara korban tak melapor kepada pihak kepolisian sehingga bisa saja nanti diartikan secara berbeda. Lantaran hal tersebut, tentu tersebut akan mempengaruhi citra pariwisata Bali. 
 
"Kalau dilaporkan kita bisa bertindak cepat. Tetapi kalau tidak dilaporkan, kita bisa juga membacanya secara berbeda. Ini bisa saja ada upaya untuk menjatuhkan pariwisata Bali. Informasi ini bisa membuat orang ketakutan untuk datang ke Bali," jelas Sumara. 
 
Padahal, bisa saja fakta di lapangan sesungguhnya tidak seseram apa yang tertulis dalam informasi di media sosial tersebut. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar menyikapi informasi di media sosial itu secara arif dan bijaksana.
 
"Jangan sampai menelan mentah-mentah informasi tersebut dan akhirnya merusak citra pariwisata Bali," tandasnya.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang perempuan bernama Rachmania mengaku nyaris diculik dan diperkosa oleh seorang sopir taksi uber di Pulau Bali. Hal itu diungkap rekannya Rachmania bernama Wu Chang dengan memajang aplikasi Uber yang telah dibatalkannya di situs berbagi foto, Path. 
 
 
Di foto dalam situs yang dipajangnya, dia men-screenshoot pemesanan dengan sopir taksi bernama Rendi. Lantas ia menulis "Hati2!!!! Ada kejadian serem terjadi sama temen kita. Almost got kidnapped and raped with this uber driver at 3.30 am in the morning in bali. Everyone be careful. (Nyaris diculik dan diperkosa oleh sopir Uber ini pada pukul 3.30 pagi hari di Bali. Semua orang agar berhati-hati." 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami