Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani Rp 2 Triliun, Ini Kata Ahli Jalan
Rabu, 16 Maret 2016,
11:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pemerintah melalui Direktorat Pembangunan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, merencanakan pembangunan 10 shortcut untuk ruas jalan Singaraja - Mengwitani. Pembangunan ke-10 shortcut ini direncanakan dibiayai APBN. Apa kata ahli jalan?
Terkait rencana ini, Ahli infrastruktur jalan yang juga mantan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) 8 wilayah Bali, NTB, NTT, Susalit ALius CES menyatakan, sebelum jalan shortcut itu mulai dibangun, yang pertama harus segera dilakukan adalah sosialisasi bagi masyarakat mengenai rencana ini.
"Penyiapan lahan harus segera dimulai dan usahakan konsep jalan melayang di atas tanah untuk menghindari perubahan tataguna lahan, dan setiap rencana agar dibahas bersama dengan pemda setempat,"jelasnya(16/3).
Dalam perencanaan jalan shortcut, sambung Susalit, juga harus memperhatikan road safety baik bagi pengendara maupun masyarakat di sekitar jalan tersebut.
"Kecepatan kendaraan nantinya juga harus dibatasi, agar jangan sampai menjadi sumber kecelakaan lalu lintas, dan di tempat tempat tertentu diberi climbing road yang cukup bagi kendaraan besar yang berjalan lambat, memberi ruang bagi kendaraan yang ingin cepat mendahului, serta juga diberi trotoir bagi pejalan kaki yang ingin menikmati alam sekitar,"papar ahli jalan lulusan Perancis ini.,
Untuk lebih meningkatkan keamanan jalan, lampu penerangan jalan juga mesti ada terutama ketika kabut turun menutupi permukaan jalan.
Terkait rencana proyek ini, sebelumnya Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba bersama anggota, melakukan kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta, Kamis (3/3/2016). Mereka diterima Subdit Direktorat Pembangunan, Singgih, serta Balai Jalan, Satrio.
"Dari pertemuan ini, diketahui bahwa untuk trase Mengwitani-Singaraja ada 10 shortcut yang direncanakan, dengan total anggaran Rp 2 triliun lebih," papar Tamba, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, usai kunjungan tersebut.
Dari 10 shortcut yang dirancang, 4 di antaranya yang menjadi prioritas dengan alokasi anggaran Rp. 620 miliar. Keempat shortcut dimaksud, masing-masing di Candi Kuning (cut and fill), Bedugul (cut and fill dan jembatan), Wanagiri (cut and fill) serta Air Terjun Gitgit.
"Untuk empat shortcut ini perlu biaya Rp. 624 miliar, belum termasuk pembasan tanah. Feasibility Study (FS) sudah dilakukan tahun 2015 dan Detail Engineering Design (DED) untuk 10 titik pada tahun 2016. Adapun Amdal dilakukan tahun 2017 dan rencana pembasan lahan 2018. Selanjutnya direncanakan proses konstruksi pada tahun 2019," beber Tamba, seperti dilansir suaradewata.com.
Ia optimistis, untuk keempat prioritas pembangunan shortcut ini akan berjalan sesuai rencana. "Sebab kalau dari empat prioritas itu ada salah satu hambatan, maka bisa diambil sisa lagi yang enam. Karena DED untuk 10 shortcut," pungkas Tamba.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/psk