search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mudarta: Ketua DPD Demokrat Bali Terpilih Tergantung Karma Baiknya
Rabu, 11 Mei 2016, 18:05 WITA Follow
image

bbn/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Suhu politik menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat di Bali semakin memanas. Perebutan Ketua DPD partai berlambang mercy di Bali juga tampaknya semakin sengit dengan berbagai manuver dan gerilya diantara para kandidat yang bersaing.
 
Menanggapi hal itu, Ketua DPD Demokrat Made Mudarta menanggapi santai jabatan yang belakangan diperebutkan dan sudah diembannya selama satu periode itu. Menurut Mudarta, perebutan Ketua DPD partai besutan SBY di Bali itu akan berlaku hukum karma. 
 
"Jika karma saya baik maka saya bisa terpilih lagi, karena lawan-lawannya khan orang-orang hebat," ucap Mudarta saat dihubungi, Rabu (11/5/2016).
 
Mudarta mengakui, jika peserta atau kandidat ketua yang kurang berprestasi dan menjanjikan lebih baik bisa terpilih menduduki kursi Ketua DPD Partai Demokrat, maka bagi politisi asal Jembrana itu dengan legowo menerimanya sebagai bagian karmanya yang kurang baik. 
 
"Meski nanti yang terpilih orang lain jadi Ketua DPD dalam Musda, saya pun akan ikut mendukung. Karena partai juga berlaku hukum karma," ungkapnya.
 
Namun demikian, lanjut Mudarta, melihat Hasil Kongres IV Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat jika Putu Sudiartana atau Putu Leong sudah terpilih menjadi Wakil Bendahara Umum DPP Partai Demokrat dan Putu Supadma Rudana sebagai Wasekjen DPP Demokrat. Mereka berdua masuk kabinet utama di pusat diharapkan bisa bekerja membantu Pak SBY di pusat. 
 
"Jika berniat turun menjadi ketua DPD tentu filosofi menyusun kabinet ini, ibarat sudah menjadi menteri turun menjadi gubernur. Tapi Demokrat hal itu tidak dilarang. Jadinya peserta dan kader bisa menilai itu," sindirnya.
 
"Jika kabinet maju kan ibaratnya harus izin ke presiden. Tapi etikanya kalau sudah berani mendeklarasikan harusnya sudah seizin ketua umum untuk menyatakan maju sebagai Ketua DPD," imbuhnya.
 
Mudarta menuturkan jika mekanisme menyerahkan formulir bisa DPC, DPD dan DPP. Dan finalnya ada di DPP, pihak DPD dan DPC hanya membantu sifatnya sehingga persyaratannya semuanya lengkap. Terkait pernyataan di media sudah jika Putu Leong dan Supadma Rudana sudah mendaftar di DPP berarti mereka sangat serius ini pertanda Demokrat tidak krisis kepemimpinan, malah surplus kader yang maju menjadi Ketua DPD Demokrat. 
 
"Itu bagian keberhasilan saya sebagai Ketua DPD dalam proses kadernisasi bisa melahirkan pemimpin yang tangguh. Saya sudah 14 tahun ngayah atau mengabdi di Partai Demokrat. Saya anggap ini sebagai yadnya suci yang tulus iklas," jelasnya.
 
Mudarta lebih jauh memberi gambaran jika ibarat dalam arena balapan ini sama-sama lari dan berkompetisi. Sehingga, baginya, jika ada calon Ketua DPD Demokrat yang lebih baik darinya maka ia berjanjia akan siap mendukungnya. Selain itu, jika saja ada mekanisme dipartainya bahwa saat ini ada 7 DPC mendukung dirinya sehingga jika ada calon lain yang lebih mumpuni dan lebih layak maka ia siap hari ini juga menyerahkan jabatannya secara suka rela. 
 
"Jika ada kandidat meyakini dirinya lebih baik dan lebih hebat dari incumbent saya siap serahkan jabatan secara langsung. Namun mekanisme menyerahkan jabatan langsung seperti itu tidak ada di AD/ART partai sehingga harus lewat Musyawarah Daerah," selorohnya.
 
Lebih jauh Mudarta membeberkan jika dalam Musda nantinya akan dinilai janji-janjinya yang maju apakah realistis atau tidak oleh Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kadernisasi (BPOKK) yang diketuai Jend. (Purn) Pramono Edhie Wibowo. "Akan dinilai layak atau tidaknya calon maju sebagai ketua partai," tandasnya.
 
Sementara itu, Sekretaris SC Musda DPD Demokrat Bali, Nengah Sudiarta mengaku sampai saat ini hanya satu yang mencalonkan diri di DPD Demokrat Bali yakni kandidat incumben, Made Mudarta. Sementara, ketiga calon lain yakni Putu Sudiartana atau Putu Leong (Bendahara Umum DPP Partai Demokrat), Putu Supadma Rudana (Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat), Nengah Tambah (Ketua Komisi III DPRD Bali) itu tidak ada mendaftar di DPD dan sesuai bahasa mereka dimedia bahwa mereka mendaftar di DPP.[bbn/dws]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami