BERITABALI.COM, DUNIA.
Beritabali.com - Washington DC. Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi turun ke jalan untuk meminta pengurus universitas melindungi para mahasiswa dan pegawai administrasi dari deportasi pemerintahan baru Trump.
Associated Press mengabarkan, aksi demo yang berlangsung Rabu (16/11) itu berlangsung berdasar seruan lewat medsos berjudul #SanctuaryCampus. Para pengunjuk rasa menjelaskan mereka berniat menggelar aksi demo di 80 perguruan tinggi. Termasuk Middlebury College, Vermont dengan 400 mahasiswa dan perguruan tinggi kondang Yale University, dengan 600 mahasiswa.
Mereka meminta pengelola universitas agar tidak membagi data mahasiswanya, kepada petugas imigrasi, ICE.
"Bisa Anda bayangkan betapa takutnya bila petugas ICE sampai masuk ke kampus-kampus mencari mahasiswa imigran," tutur Carlos Rojas dari kelompok Movimiento Cosecha dari New Jersey.
Sementara itu, para staf beberapa perguruan tinggi menandatangani petisi yang isinya menjadikan kampus mereka tempat aman bagi mahasiswa yang akan dideportasi.
Gillian Christensen, jurubicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menjelaskan, petugas ICE dan kebijakan imigrasi masih diberlakukan.
"Kami masih menerapkan kebijakan itu pada tempat-tempat sensitif, seperti perguruan tinggi dan universitas. Kami meyakinkan warga yang berpartisipasi dalam operasi ini, agar tidak takut dan ragu-ragu," jelas Gillian. [idc/wrt]