search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mobil Swif Ringsek, Tiga Truk Penyok, Balita Selamat
Sabtu, 26 November 2016, 07:37 WITA Follow
image

Tabrakan beruntun melibatkan empat kendaraan kembali terjadi di jalur tengkorak, Jumat (25/11).

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com - Tabanan. Kecelakaan lalulintas tak pernah sepi di jalur tengkorak Jurusan Denpasar-Gilimanuk. Pasalnya, tabrakan beruntun melibatkan empat kendaraan kembali  terjadi di jalur tersebut, tepatnya di Banjar Madung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan,Tabanan, Jumat (25/11).
 
Beruntung tidak ada korban dalam tabrakan yang terjadi sekitar pukul 11.00 Wita itu . Hanya saja mobil Swift dengan nomor polisi DK 1645 WF ringsek pada bagian depan dan belakang. Sedangkan tiga truk yakni Truk Hino P 9003 UZ, Truk Mitsubitshi DK 9406 BF, dan Truk Hino nomor polisi L 8552 UU  mengalami peyok dibagian depan dan belakang.  
 
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan tabrakan beruntun tersebut dipicu oleh laju Truk P 9003 UZ yang dikemudikan Mulyono (55) asal Banyuwangi Jawa Timur  mengalami rem blong. Saat melintas di jalur menurun, sedangkan didepanya ada mobil Swift yang sedang berhenti karena macet. Tak pelak Truk P 9003 UZ menabrak bagian belakang swift.
 
Ketika ditabrak dari belakang, Swift yang dikemudikan oleh I Gede Yohan Prasetya (31) asal Negara menabrak pula kendaraan truk didepanya yang dikemudikan oleh Eka (30) , dan menabrak lagi truk Hino muatan palen-palen yang dikemudikan oleh Forik Boften (35) asal Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, NTB.
 
Menurut salah seorang warga dilokasi kejadian I Dewa Nyoman Suardi (50) mengatakan bahwa penyebab kecelakaan ini dikarenakan truk hino P 9003 UZ datang dari arah barat (Gilimanuk) menuju Timur (Denpasar) yang dikemudikan Mulyono (55) asal Desa Songon, Kabupaten Banyuwangi mengalami rem blong. Apalagi arus lalu lintas saat itu mengalami macet karena ada truk mogok sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian. T
 
Tabrakan beruntun pun tidak terelakan. Kondisi paling tragis dialami mobil swift yang ringsek depan belakang. Empat penumpang swif notabane satu keluarga ini yakni I Nyoman Sunarta (55) seorang balita I Putu Revan Prasetya,(1,5), Ni Komang Aprilia ( 26) dan sopir sendiri I Gede Yohan Prasetya (31)  sempat panik dan terjebak didalam mobil swif.
 
Hingga yang mengawali keluar terlebih dahulu Yohan sendiri, sedangkan istri, bapak, dan anaknya masih didalam mobil. 
 
"Istrinya dan anaknya yang ada dibagian belakang sempat terjepit warga yang menolong saat itu ditarik-tarik," jelas Suardi.
 
Pengemudi swif I Gede Yohan Prasetya mengaku tidak ada firasat apapun atas kejadian yang dialami. Ia menceritakan bahwa sebelum terlibat kecelakaan Ia bersama keluarganya hendak berangkat ke Bandara I Gusti Ngutah Rai mengantarkan ayahnya Dinas Bapenas ke Mataram. 
 
Hanya saja saat itu kondisi jalan yang dilaluinya cukup padat. Namun tiba-tiba dari arah belakang ada yang menabrak, setelah dilihat lewat spion ternyata truk saat itu pun seluruh keluarganya terkejut. Maunya akan membanting stir tapi Ia panik akhirnya ikut terdorong sekitar 10 meter hingga harus menabrak truk warna hijau yang ada didepanya hingga masuk sampai kedalam. 
 
"Karena mobil sudah berhenti saya keluar pertama, hanya saja anak, istri dan ayah saya masih didalam," tuturnya.
 
Yohan melanjutkan, saat keluar tersebut Ia langsung menolong istri dan anaknya yang sempat terjepit oleh tempat duduk yang ada bagian belakang. Beruntung anaknya yang masih balita tidak ada terluka meskipun saat itu menangis. Namun istrinya Aprilia sempat ada benturan dikepala bagian belakang, hanya saja kondisinya sadar dan tidak ada luka lecet.
 
"Tidak ada sampai satu menit terjepit, karena sudah saya tolong dengan warga," imbuhnya.
 
Saat ini pun Yohan yang asli dari Desa Dauh Waru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana memutuskan untuk kembali ke Negara sebelum urusannya selesai dengan pihak kepolisian.
 
"Saat ini masih menunggu jemputan, keluarga saya semua selamat tidak ada yang terluka," jelasnya.
  
Sementara Mulyono sopir truk  yang menjadi penyebab kecelakaan mengatakan Ia berangkat dari Surabaya Jawa Timur  menuju Ubung Denpasar Bali. Saat itu Ia mengemudikan kendaraan tidak terlalu ngebut. Sehingga setiba dilokasi kejadian truk dengan muatan 27 ton ini tidak bisa dikendalikannya karena ketika menginjak rem tidak berfungsi alias blong.
 
"Tiba-tiba saya injak rem tidak berfungsi mau banting setir tidak bisa karena jalur padat, akhirnya saya menabrak swif yang didepan," terangnya.
 
Waka Polsek Kerambitan AKP I Wayan Setia yang ditemui di lokasi kejadian  menjelaskan bahwa penyebab kecelakaan dikarenakan oleh truk yang dikemudikan Mulyono mengalami rem blong, sehingga menyebabkan kecelakaan beruntun. Hanya saja kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa bahkan seluruh orang yang terlibat tidak ada yang luka. 
 
“Kecelakaannya ini kerugianya di material saja, dan yang paling parah jelas mobil swifnya," terang AKP Setia. 
 
Akibat tabrakan beruntun tersebut, lalunitas di jalur tengkorak sekitar TKP macet hingga 7 kilometer. Hingga sore pukul 17.00 jalur masih buka tutup karena ada proses evakuasi. [nod/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami