search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Longsor di Bedugul, 2.000 Pelanggan PDAM Terganggu
Sabtu, 24 Desember 2016, 06:05 WITA Follow
image

bbn/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Banjir bandang dan tanah longsor di Desa Candikuning, Bedugul, Kecamatan Baturiti, Tabanan tidak saja mengakibatkan korban material. Akses pelayanan air bersih dari PDAM kepada masyarakat juga terganggu. Sebanyak kurang lebih 2 ribu pelanggan PDAM Tabanan merasakan akibatnya.
 
Pelanggan yang paling merasakan akibat bencana di Bedugul adalah pelanggan di desa Beraban, Padak Gede, Pandak Bandung, Kecamatan Kediri.  Air yang diambil untuk pelanggan di tiga desa ini sangat keruh becampur lumpur. 
 
“Air dari sungai Yeh Ayung yang menjadi sumber air bagi tiga desa yakni Pandak Gede, Pandak Bandung dan Beraban, kondisinya keruh bercampur lumpur. Jadi tidak bisa diolah dan dialirkan,” jelas Direktur PDAM Tabanan IB Oka Sedana. 
 
Kondisi tersebut membuat aliran air pdam di tiga desa tersebut mati yang sudah terjadi pasca bencana  alam di kawasan bedugul sejak Rabu malam (21/12). 
 
“Sore nanti kami pastikan kondisi air sudah normal karena memang membutuhkan waktu yang lama distribusi air dari sumber kepada pelanggan,” terangnya. 
 
Guna mengantisipasi belum normalnya distribusi air, terutama bagi masyarakat yang melangsungkan kegiatan keagamaan pihaknya membantu dengan tangki air dengan kapasitas 6000 liter. 
 
"Sementata kita gunakan bantuan air tangki dan sudah berlaku di Desa Pandak Gede warga yang ada upacara keagamaan. Sementara warga yang tidak urgent kita sarankanlah menuju sumber mata air terdekat," tambah Oka Sedana.
 
Tak hanya pelanggan yang di bagian timur saja kena imbas airnya mati, pelanggan yang ada di Desa Parerean Kecamatan Baturiti Tabanan pun kena dampak. Sekitar 400 pelanggan sejak dua hari lalu airnya mati total. 
 
"Gangguannya memang daerah yang sumbernya dari sungai Ayung yang sebelumnya sangat keruh, bahkan sudah banyak lumpur. Namun sore nanti akan sudah normal kembali," tandasnya.[nod/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami