search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bermula Dari Chatting BBM, Made Jadi Korban Pemerkosaan
Sabtu, 14 Januari 2017, 17:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Pasca dibekuknya I Gusti Putu AW (24) alias Alit alias Gus Ade, buruh serabutan asal Banjar Tegalasih, Desa Batuagung, Jembrana, karena berhasil menyetubuhi gadis dibawah umur berinisial Ni Made MJA, siswi kelas XII di salah satu SMK Swasta di Jembrana, kini polisi langsung melakukan pemeriksaan intensif.Bahkan jajaran Reskrim Polres Jembrana dipimpin Kasat Reskrim AKP Yusak A Sooai, langsung melakukan rekonstruksi kasus pemerkosaan tersebut di lokasi kejadian yakni jalan desa dekat GOR Kresna Jvara, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana. 
 
Rekonstruksi tersebut langsung menghadirkan pelaku dengan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Sedangkan korban perannya digantikan oleh anggota Reskrim Polres Jembrana.Sedikitnya ada 14 adegan dalam rekonstruksi tersebut. Dua adegan merupakan adegan inti yang menggambarkan terjadinya kasus pemerkosaan terhadap korban yang didahului oleh ancaman kekerasan.
 
"Rekonstruksi ini kita lakukan untuk mengetahui jalannya kejadian pemerkosaan tersebut secara jelas. Nantinya hasil rekonstruksi tersebut akan dilampirkan dalam berkas perkara," terang Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo melalui Kasat Reskrim Yusak A Sooai, Jumat (13/1/2017).Disamping itu rekonstruksi menurutnya perlu dilakukan karena dalam kasus asusila dalam hal ini kasus pemerkosaan minim saksi, sehingga perlu dilakukan rekonstruksi untuk menguatkan perbuatan tersebut memang terjadi. 
 
Sudah Direncanakan
 
Sementara, dari keterangan pelaku, ternyata dirinya telah merencanakan dengan matang perbuatannya.Buruh serabutan asal Banjar Tegalasih, Desa Batuagung, Jembrana itu mengelabuhi korban dengan menyamar sebagai dua orang pemuda dengan nama berbeda. Tujuannya, agar bisa mengajak keluar siswi yang tinggal di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana dari rumahnya di malam hari. 
 
"Pelaku diawal perkenalannya dengan korban beberapa minggu yang lalu melalui BlackBerry Massanger (BBM) mengaku bernama Gus Ade dan mengaku tinggal di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana," ucap Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo melalui Kasat Reskrim AKP Yusak A Sooai, Jumat (13/1).Setelah lama saling chatting dan berkomunikasi lewat BBM, menurut Yusak pelaku mengajak korban ketemuan agar saling mengenal lebih dekat. Hingga pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WITA, pelaku menghubungi korban lewat BBM untuk mengajak ketemuan.
 
"Tapi saat itu pelaku mengaku bernama Alit yang merupakan teman Gus Ade. Kepada korban pelaku (Alit) mengaku disuruh Gus Ade untuk menjemput korban untuk diajak ke rumah Gus Ade di Penyaringan. Padahal Alit dan Gus Ade orangnya satu yakni pelaku sendiri," terang Yusak.Tanpa curiga, korban kemudian keluar rumah menemui Alit, suruhan Gus Ade kenalannya yang telah menunggu di Bale Banjar dekat rumah korban.
 
Alit (pelaku) kemudian membonceng korban menuju rumah Gus Ade di Penyaringan, Mendoyo. Namun baru sampai lapangan Desa Pergung, Mendoyo hujan turun sehingga mereka memilih berteduh."Saat berteduh itu korban sempat menghubungi Gus Ade lewat BBM dan meminta menjemput dirinya di lapangan Pergung," ungkap Yusak.
 
Rupanya BBM korban dibalas oleh Gus Ade dengan mengatakan kalau dirinya sedang berada di Gedung Kesenian Bung Karno bersama teman-temannya. Korban dan Alit diminta menunggu dirinya di jalan desa dekat GOR Kresna Jvara."Padahal saat korban BBM Gus Ade yang membalasnya adalah Alit (pelaku) dengan ponsel berbeda. Tapi korban sama sekali tidak curiga," jelas Yusak.
 
Alit dan korban kemudian tancap gas menuju jalan desa dekat GOR Kresna Jvara, Kelurahan Dauh Waru, Jembrana. Di lokasi yang sepi dan gelap ini mereka berdua duduk-duduk. Korban sempat menghubungi Gus Ade lewat BBM namun tidak di balas.Pelaku saat itu menurut Yusak sempat mengatakan kepada korban kalau dirinya memiliki indra ke enam dan menakuti korban dengan mengatakan banyak makhluk halus yang mengikuti korban dan saat itu mahluk halus berada di dekat korban.
 
"Mendengar penuturan pelaku (Alit) korban ketakutan dan menangis. Korban kemudian meminta pelaku untuk melindunginya dari gangguan makhluk halus," tutur Yusak.Kesempatan itu, kata Yusak, digunakan Alit (pelaku) untuk melancarkan rencana jahatnya. Pelaku mengaku bersedia melindungi korban dan mengusir makhluk halus dengan syarat korban bersedia bersetubuh dengannya.
 
Mendengar ajakan pelaku, sontak korban menolaknya. Namun Alit (pelaku) tiba-tiba mencekik leher korban dari belakang sambil mengancam jika tidak mau diajak bersetubuh korban akan dibunuh."Mendapat cekikan dan ancaman tersebut korban pasrah sehingga pelaku leluasa membuka celana korban hingga lutut dan menyingkapkan baju korban hingga kelihatan payudaranya," ujar Yusak.
Saat itulah pelaku melakukan aksinya. Setelah disetubuhi, korban mengiba kepada pelaku agar diantar pulang ke rumahnya. Korban akhirnya diantar pulang oleh pelaku dan diturunkan di depan rumahnya sekitar pukul 23.30 WITA.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami