Terseret Kasus Korupsi, Novanto Harus Dikonfrontir
Kamis, 4 Mei 2017,
13:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jakarta. Tokoh Senior Partai Golkar Anton Lesiangi menilai persoalan terseretnya nama Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto harus diperbincangkan bersama seluruh jajaran partai.
Terlebih soal apakah kasus ini membuat Golkar tersandera. Menurutnya, Novanto harus menjadi orang pertama yang memberikan penjelasan.
[pilihan-redaksi]
"Golkar tersandra, Itu persoalan yang harus diperbincangkan bersama. Pertama tanya sama orangnya (Novanto) dia dulu yang harus bikin pendapat," katanya, Rabu (3/5/2017).
Meski demikian, Ia mengaku enggan memberi komentar lebih terkait kasus yang menjerat Ketua Umu Golkar Setya Novanto. Apalagi jika sudah berkaitan dengan pribadi orang.
"Jadi begini, pada dasarnya kalau soal perorangan saya tidak bisa komentar. Tanya aja sama Novanto," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, nama Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto terseret kasus dugaan korupsi e-KTP. Dalam berkas dakwaan terdakwa korupsi e-KTP, Irman dan Sugiharto, Novanto bahkan disebut bersama-sama melakukan korupsi saat menjadi Ketua Fraksi Golkar di DPR RI.
Atas kenyataan persidangan, politikus Golkar Yorrys Raweyai bahkan memastikan Setya Novanto hampir pasti akan menjadi tersangka kasus e-KTP.
Sebelumnya Novanto memang sudah membantah keras tuduhan jaksa KPK seperti dituangkan dalam dakwaan Irman dan Sugiharto. Dia bahkan berani bersumpah tidak pernah menerima sepeser pun uang dari kasus e-KTP.
"Saya demi Allah tidak pernah menerima apa pun di e-KTP. Jangan sampai kita menanggapi isu-isu, justru godaan kita, hubungan kita semakin baik," ujar Novanto dalam sambutannya di Rakornis Korbid Kepartaian DPP Golkar di Redtop Hotel, Jalan Pecenongan, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2017). [spy/wrt]
Reporter: -