search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dana Ratusan Triliun Milik Daerah Mengendap di Bank
Selasa, 1 Agustus 2017, 07:37 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Peringatan Presiden Joko Widodo agar daerah mengoptimalkan serapan anggaran di daerah, ternyata kurang digubris. Simpanan dana daerah di perbankan masih cukup besar.
 
Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, simpanan pemerintah daerah di perbankan pada akhir Juni 2017, mencapai Rp222,6 triliun. Terdiri dari giro, deposito dan tabungan.
 
"Jumlah tersebut lebih tinggi Rp7,9 triliun dari posisi simpanan pemda di perbankan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp214,7 triliun," kata Boediarso Teguh Widodo, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan di Jakarta, Senin (31/7/2017).
 
Boediarso bilang, simpanan pemda di perbankan yang mencapai Rp222,6 triliun itu, terdiri dari giro senilai Rp140,7 triliun, atau setara 63,2%. Ditambah deposito sebesar Rp76,6 triliun, atau 34,4%. Sisanya berbentuk tabungan sebesar Rp5,3 triliun, atau setara 2,4%.
 
Jika dibandingkan Mei 2017, kata Boediarso, simpanan pemda di perbankan mencapai Rp244,5 triliun. Angkanya lebih rendah yang mengindikasikan adanya peningkatan penyerapan pada Juni 2017 sebesar Rp21,9 triliun.
 
Tentu saja, peningkatan serapan tersebut ada musababnya. Menurut Boediarso lantaran rendahnya realisasi penerimaan daerah, sementara belanja daerah cukup besar. "Sampai akhir Juni 2017, realisasi pendapatan daerah hanya Rp85,1 triliun, sementara realisasi belanja daerah pada periode yang sama mencapai Rp107,04 triliun," kata Boediarso.
 
Masih kata Boediarso, terjadi peningkatan pelaksanaan kegiatan, sehingga berdampak kepada tingginya realisasi belanja daerah. Baik berupa belanja modal maupun belanja barang dan jasa.
 
Khusus simpanan pemerintah provinsi di perbankan sampai Juni 2017, lanjut Boediarso, mencapai Rp72,98 triliun. Atau lebih rendah Rp5,13 triliun ketimbang Mei 2017 yang mencapai Rp78,12 triliun.
 
"Jika dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya atau akhir Juni 2016 sebesar Rp52,52 triliun, jumlah tersebut berarti lebih tinggi Rp20,46 triliun," kata Boediarso.
 
Sedangkan, dana simpanan pemkab di perbankan sampai Juni 2017 mencapai Rp117,49 triliun. Atau lebih rendah Rp13,7 triliun dari posisi Mei 2017 sebesar Rp131,2 triliun. Jumlah itu lebih rendah Rp10,53 triliun dibanding periode yang sama 2016 yang mencapai Rp128,02 triliun.
 
Sementara simpanan dari pemerintah kota (pemkot) di perbankan sampai Juni 2017 mencapai Rp32,12 triliun. Atau lebih rendah Rp3,12 triliun ketimbang Mei 2017 sebesar Rp35,23 triliun. "Jumlah tersebut juga lebih rendah Rp2,01 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya atau bulan Juni 2016 yang sebesar Rp34,13 triliun," kata Boediarso. [bbn/idc/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami