search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dua Lagi Petinju Denpasar Dipanggil Seleksi Tim Asian Games
Selasa, 3 April 2018, 07:05 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Pengkot Pertina Denpasar kembali menunjukkan dominasinya sebagai penyumbang petinju terbanyak ke Pelatihan Nasional (Pelatnas) Asian Games 2018. 
 
Setelah sebelumnya Valentinus Nahak kelas terbang 52 kg masuk Pelatnas, kini giliran dua petinju kembali dipanggil untuk seleksi tim Asian Games. 
 
Dua petinju tersebut yakni Jekri Riwu kelas Ringan 60 kg dan Gregorius Ghedha Dende Kelas Welter Ringan 64 kg. Pelepasan dua petinju masuk Pelatnas dilakukan di rumah Ketum Pertina Denpasar, Made Muliawan Arya atau yang biasa disapa De Gadjah, Senin (2/4).
 
Dipanggilnya dua petinju asal Pengkot Pertina Denpasar itu, tidak lepas dari prestasinya selama ini. Dalam dua kali kejuaraan beruntun di Gubernur Cup NTB, dan Kapolda Cup Metro Jaya berhasil meraih medali emas. 
 
Atas dasar tersebut, dua petinju asal Denpasar yang merupakan peraih medali emas di Porprov Bali XIII/2017 lalu di Gianyar diberikan kesempatan untuk ikut seleksi tim Asian Games yang akan berlangsung 18 Agustus 2018 di Jakarta-Palembang. 
 
Menurut De Gadjah, itu artinya sudah ada 3 petinju asal Pertina Denpasar di Pelatnas. "Kami pengurus berharap banyak kepada petinju, jaga disiplin dan harap ilmu yang didapat dapat ditularkan nantinya," tegas De Gadjah. 
 
Sebab di pelatnas nanti akan penuh dengan persaingan. Jadi ia berharap petinju berbuat yang terbaik di Pelatnas. Syukur-syukur bisa mewakili Indonesia di Asian Games nantinya. 
 
"Jadi kerja keras memang harus dilakukan. Meskipun kami orang awam dengan dunia tinju, tapi dari sisi grafik peningkatan bermain cukup menunjang dua petinju Denpasar yang dipanggil Pelatnas,"ujarnya.
 
Pelepasan ini sekaligus ingin memberikan saran dan wejangan, termasuk bekal dari Pertina Denpasar. Mengingat, pihak pengurus tetap mensuport petinju-petinju Denpasar. 
 
"Ini petinju-petinju baru bisa mengharumkan Denpasar, Bali dan Indonesia. Sebab, dari pengalaman yang ada setiap petinju memiliki peluang yang sama," tandas De Gadjah. 
 
Karena penentuan definitif akan ditentukan jelang bertanding. Artinya, semua petinju memiliki peluang yang sama. Dan, optimisme tetap dibangun untuk bisa membela Indonesia di Asian Games 2018.
 
"Jika keduanya kembali lolos, dan bisa masuk tim definitif itu prestasi luar biasa. Termasuk satu petinju sebelumnya. Sebab, sampai sekarang informasinya belum ditentukan siapa yang akan turun di tiap kelasnya. Informasinya di tiap kelas masih ada dua petinju," terang pelatih tinju Denpasar, Yulianus Leo Bunga.
 
Meski dua petinjunya dipanggil masuk Pelatnas, namun petinju kawakan yang telah malang melintang Kornelis Kwangu Langu di kelas 49 kg hingga kini belum ada pemanggilan. 
 
"Kornelis sampai saat ini belum ada pemanggilan. Mungkin dikelasnya banyak saingan ada petinju dari NTT, DKI Jakarta, dan Jawa Barat," ungkap pelatih Tinju Denpasar, Yulianus Leo Bunga. 
 
Padahal Kornelis baru saja dinobatkan sebagai petinju terbaik di Piala Kapolda Metro Jaya. 
 
Hilangnya nama Kornelis dari Pelatnas karena absen ambil bagian di event Kejurnas tahun 2017 lalu di Bangka Belitung.[bbn/maw/psk]

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami