WNA Bekerja Sebagai Guide Asing Ilegal Bisa Dideportasi
Kamis, 12 April 2018,
03:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com.Denpasar, Tindakan deportasi bisa dilakukan oleh pihak imigrasi jika ditemukan Warga Negara Asing (WNA) yang menggunakan visa turis namun beraktifitas sebagai pramuwisata ilegal di Bali.
[pilihan-redaksi]
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, A.A Gede Yuniartha Putra, Rabu, (11/4) di Renon, terkait kasus pemukulan guide lokal mandarin oleh guide asing ilegal.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, A.A Gede Yuniartha Putra, Rabu, (11/4) di Renon, terkait kasus pemukulan guide lokal mandarin oleh guide asing ilegal.
"Kita lihat dulu visanya, jika dia memakai visa turis sekalian aja di black list tentunya, ini bisa dilakukan oleh pihak Imigrasi, agar mereka tidak kembali lagi kesini (Bali)," jelasnya.
Jika dilihat dari total keseluruhan jumlah Pramuwisata di Bali berdasar data perkembangan penerbitan Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP) umum Provinsi Bali dari tahun 1988 sampai dengan Desember 2017. Yaitu, dari spesialisasi bahasa Pramuwisata di Bali ada sebanyak 14 bahasa. Adapun 14 bahasa tersebut, antara lain pramuwisata berbahasa Inggris sebanyak 2.980 orang dengan spesialisasi jenis kelamin mulai dari Laki-laki sebanyak 2.813 orang dan perempuan sebanyak 167 orang,
[pilihan-redaksi2]
Jepang sebanyak 2.269 pramuwisata Laki-laki sebanyak 2.112 orang dan perempuan sebanyak 157 orang, Italia sebanyak 280 orang dengan Laki-laki 272 orang dan Perempuan 8 orang, Belanda sebanyak 126 orang dengan Laki-laki sebanyak 98 dan Perempuan sebanyak 28 orang, Jerman sebanyak 494 dengan Laki-laki sebanyak 469 orang dengan Perempuan sebanyak 25 orang, Spanyol sebanyak 166 orang dengan Laki-laki sebanyak 152 orang dan Perempuan sebanyak 14 orang.
Jepang sebanyak 2.269 pramuwisata Laki-laki sebanyak 2.112 orang dan perempuan sebanyak 157 orang, Italia sebanyak 280 orang dengan Laki-laki 272 orang dan Perempuan 8 orang, Belanda sebanyak 126 orang dengan Laki-laki sebanyak 98 dan Perempuan sebanyak 28 orang, Jerman sebanyak 494 dengan Laki-laki sebanyak 469 orang dengan Perempuan sebanyak 25 orang, Spanyol sebanyak 166 orang dengan Laki-laki sebanyak 152 orang dan Perempuan sebanyak 14 orang.
Perancis sebanyak 372 orang dengan laki-laki 321 orang dan perempuan sebanyak 51 orang, Mandarin sebanyak 1.585 orang dengan laki-laki sebanyak 1.151 orang dan perempuan sebanyak 434 orang, Korea sebanyak 776 orang laki-laki sebanyak 549 dan perempuan sebanyak 227 orang, Swedia sebanyak 3 orang dengan hanya laki-laki 3 orang, Arab hanya 1 orang dengan jenis kelamin laki-laki, Rusia sebanyak 129 orang dengan laki-laki 105 orang dan perempuan sebanyak 24 orang, Indonesia sebanyak 553 orang dengan laki-laki 448 orang dan Perempuan sebanyak 105 orang. Sedangkan Denmark sebanyak 6 orang dengan hanya laki-laki sebanyak 6 orang.
Yuniartha berharap kedepan hal seperti ini tidak terjadi lagi, dan pihaknya juga perlu membahas dengan konjen Cina terkait antisipasi hal tersebut agar tidak terjadi lagi di Bali. (bbn/aga/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/aga