Kinerja Dunia Usaha di Bali Triwulan I Naik Signifikan Sebesar 20,45%
Senin, 23 April 2018,
16:10 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com.Denpasar, Hasil Survei Kinerja Dunia Usaha (SKDU) kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Bali mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan I-2018 mengalami kenaikan yang cukup tinggi, tercermin dari saldo bersih Tertimbang (SBT) sebesar 20,45%, naik signifikan dibanding triwulan IV-2017 yang sebesar -32,37% dan juga lebih baik daripada nilai SBT triwulan I-2017 sebesar -12,67%.
[pilihan-redaksi]
Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Azka Subhan A. mengatakan pemulihan kegiatan usaha terlihat pada 6 dari 9 sektor, terutama sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang menunjukkan reversal SBT dari -12,82% pada triwulan IV-2017 menjadi 17,26% pada triwulan I-2018 terutama disumbang oleh adanya musim panen dan peningkatan harga jual dari sub-sektor pertanian dan peternakan. Lima sektor lain juga mengkonfirmasi terjadinya perbaikan kinerja usaha sementara satu sektor berada pada level stagnasi.
Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Azka Subhan A. mengatakan pemulihan kegiatan usaha terlihat pada 6 dari 9 sektor, terutama sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan yang menunjukkan reversal SBT dari -12,82% pada triwulan IV-2017 menjadi 17,26% pada triwulan I-2018 terutama disumbang oleh adanya musim panen dan peningkatan harga jual dari sub-sektor pertanian dan peternakan. Lima sektor lain juga mengkonfirmasi terjadinya perbaikan kinerja usaha sementara satu sektor berada pada level stagnasi.
"Pulihnya kinerja dunia usaha juga terindikasi dari membaiknya kondisi likuiditas dan rentabilitas dibanding triwulan sebelumnya. Saldo bersih likuiditas 3 bulan terakhir naik 5,47 poin menjadi 46,88%. Selain itu, kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas) juga membaik dengan kenaikan saldo bersih hampir 10 poin menjadi 48,44%," ungkapnya belum lama ini.
Namun, kata dia sentimen positif tersebut tidak diikuti oleh indikator akses kredit perbankan selama 3 bulan terakhir yang dinilai lebih sulit dibanding triwulan sebelumnya, tercermin dari saldo bersih akses kredit selama 3 bulan terakhir yang turun semakin dalam dari -7,69% menjadi -16,00%. Penurunan tersebut disebabkan oleh persentase responden yang menganggap akses kredit sulit lebih besar dari yang menganggap akses kredit mudah.
Sedangkan untuk tingkat penggunaan tenaga kerja juga mengalami peningkatan menjadi sebesar 3,455%, naik dari sebelumnya sebesar -4,97% (triwulan IV-2017) dan -2,75% (triwulan I-2017). Peningkatan ini diperkirakan akan tertahan di level 3,25% pada triwulan II-2018. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan mengalami peningkatan signifikan dari 3,37% menjadi 12,82% pada triwulan I-2018 dan diperkirakan kembali kontraksi pada triwulan berikutnya menjadi sebesar 2,15%. Sektor lain yang mengalami peningkatan penggunaan tenaga kerja adalah bangunan.
[pilihan-redaksi2]
Jika mengacu pada SBT total investasi, terlihat bahwa responden juga menunjukkan optimisme membaiknya kinerja dunia usaha pada triwulan I-2018, terlihat dari peningkatan SBT investasi menjadi sebesar 24,18% dibanding triwulan IV-2017 yang sebesar 8,68%. peningkatan investasi ditunjukkan oleh sektor pertanian peternakan, kehutanan dan perikanan yang naik dari level 1,08% menjadi 14,03% pada triwulan I-2018.
Jika mengacu pada SBT total investasi, terlihat bahwa responden juga menunjukkan optimisme membaiknya kinerja dunia usaha pada triwulan I-2018, terlihat dari peningkatan SBT investasi menjadi sebesar 24,18% dibanding triwulan IV-2017 yang sebesar 8,68%. peningkatan investasi ditunjukkan oleh sektor pertanian peternakan, kehutanan dan perikanan yang naik dari level 1,08% menjadi 14,03% pada triwulan I-2018.
Dari sektor lainnya, hanya satu sektor yang mengalami penurunan listrik, gas dan air bersih dari 0,58% menjadi -0,44%. Akselerasi investasi terindikasi didorong oleh optimisme pelaku usaha terkait kondisi ekonomi ke depan dan berlanjutnya penurunan tingkat suku bunga kredit perbankan. Sejalan dengan peningkatan kegiatan dunia usaha, rata-rata harga jual pada triwulan I-2018 terindikasi bergerak naik tercermin dari nilai SBT harga jual sebesar 17,36% lebih tinggi dibanding triwulan IV-2017 yang sebesar3,01% dengan peningkatan terbesar pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. namun demikian harga jual pada triwulan II-2018 diperkirakan sedikit terkoreksi menjadi 16,71%.
"Secara garis besar, peningkatan kinerja dunia usaha yang ditunjukkan dari hasil Survei Kegiatan Dunia USaha (SKDU), searah dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi provinsi IV 2017 seiring pulihnya kondisi pasca erupsi Gunung Agung," Pungkasnya. (bbn/rls/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rls