search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
YM Passang Rinpoche: Bakti pada Orang Tua Kunci Sukses Hidup, Saya Jamin Itu
Minggu, 11 November 2018, 15:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Prosesi Upacara "Chau Tu" dan Yen Kung" oleh Yang Mulia (YM) Passang Rinpoche berjalan sukses dan khidmat diikuti antusiasme 1.500 peserta yang terdiri dari berbagai umat beragama di Vihara Dharma Satya, Denpasar Sabtu (10/11).

Humas Flourishing Buddhist Center (FBC) Bali, Sofyan mengatakan kesuksesan kegiatan tidak lepas dari kerja panitia yang bahu-membahu melayani peserta dari mulai persiapan acara hingga saat berlangsungnya kegiatan. Hal senada juga diungkapkan Anni Go selaku Ketua Panitia Acara. Menurutnya kerja sama dan niat yang sama untuk menyukseskan acara ini dari berbagai pihak seperti panitia, Yayasan Vihara Dharma Satya, para donatur dan relawan berbuah hasil yang sempurna.
 
 
"Doa atau Puja bersama ini bertujuan untuk kesejahteraan semua umat agar diberikan kesehatan dan sifatnya universal," ujar Ketua Pelaksana Harian Yayasan Vihara Dharma Satya Darvin Jimmy Tat atau Ang Ci Tat mewakili Ketua Umum Vihara Dharma Satya, Kasdi Taman.
 
Dimulai pukul 18.30 Wita, sebelum dilakukan Dhamma Talk atau pembahasan Dhamma, YM Passang Rinpoche datang disambut ribuan peserta. Jalannya dialog pun berlangsung menarik karena pertanyaan yang diajukan peserta dinilai bagus oleh YM Rinpoche.

Intinya, Ia menuturkan ajaran Budha adalah melatih welas asih untuk mencapai pencerahan atau kebijaksaan tertinggi yang dimulai dari diri sendiri dan bakti pada orang tua. "Kita harus sepenuhnya bakti dan hormat kepada orang tua karena jasa orang tua yang amat besar, tidak boleh menyakiti orang tua meski sedikit pun karena hormat pada orang tua kunci sukses hidup kita, saya jamin itu," kata Rinponche.
 
Hal ini sejalan dengan makna ritual dari kedua upacara yang dihelat saat itu yakni upacara Chau Tu yang merupakan upacara pelimpahan jasa, sebagai perwujudan cinta kasih kepada para leluhur, orang tua, dan almarhum keluarga yang sudah meninggal. Sedangkan, lewat Persembahan Yen Kung atau persembahan asap, ditujukan untuk membantu para mahluk yang tinggal di enam alam penderitaan, ketika kita bervisualisasi memberikan makanan pada para arwah di "alam peta" maka mereka akan mendapatkan makanan sesuai yang kita persembahkan.  
       
"Kedua upacara itu dimaknai agar semua makhluk yang ada di dunia ini baik yang ada dan tidak ada hidup berbahagia," imbuh Sofyan. 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami