Disperindag Denpasar Gelar Workshop Desain Kemasan Bagi Wirausaha Pemula
Sabtu, 29 Desember 2018,
22:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Dalam upaya menghadapi Era Milenial, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar pada ajang Denpasar Festival (Denfest (2018) juga menggelar Workshop Desain Kemasan dengan mendatangkan narasumber dari Desain Center Disperindag Kota Denpasar yang menyasar Wirausaha Pemula di Wantilan Hotel Inna Bali Sabtu (29/12).
[pilihan-redaksi]
Dalam ajang Denfes 2018 ini sengaja dilaksanakan workshop desain kemasan ini agar para wirausaha pemula mengetahui cara membuat kemasan yang bagus, menarik dan menggunakan bahan ramah lingkungan. Selain itu dalam workshop diberikan pemahaman atau tips dalam berwirausaha di zaman milenial ini. "Sehingga wirausaha pemula bisa meningkatkan kreatifitasnya,” ujar Plt Kepala Dinas Disperindag Kota Denpasar IB Anom Suniem disela-sela workshop.
Dalam ajang Denfes 2018 ini sengaja dilaksanakan workshop desain kemasan ini agar para wirausaha pemula mengetahui cara membuat kemasan yang bagus, menarik dan menggunakan bahan ramah lingkungan. Selain itu dalam workshop diberikan pemahaman atau tips dalam berwirausaha di zaman milenial ini. "Sehingga wirausaha pemula bisa meningkatkan kreatifitasnya,” ujar Plt Kepala Dinas Disperindag Kota Denpasar IB Anom Suniem disela-sela workshop.
Sementara, Narasumber I Gusti Ngurah Gede Suyasa mengatakan, dalam seminar ini peserta diberikan pemahaman tentang cara membuat disain kemasan mulai dari warna, bentuk. Sebagai pelaku usaha juga diberikan pemahaman cara memilah pasar-pasar yang dituju.
Menurutnya setelah disain bagus juga harus diperhatikan bahan kemasan tersebut, mengingat bahan kemasan terbuat dari berbagai bahan diantaranya kertas, plastik, kaleng dan lainnya. Tidak hanya itu pelaku usaha menurutnya, harus memperhatikan sertifikat packaging. Sehingga tidak membahayakan konsumen.
Sesuai dengan Peraturan Gubenur No 97 tahun 2018 dan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 36 Tahun 2018 mengenai plastik maka salah satu kemasan menggunakan plastik harus di eliminasi. "Maka dari itu kita lakukan workshop ini sehingga pelaku wirausaha pemula bisa membuat disain kemasan tanpa menggunakan plastik," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan selain disain pelaku usaha juga harus pintar dalam memilah produk. Karena pembeli akan melihat pasar dan di jaman mileneal sosial class itu sangat banyak sekali. Tidak hanya itu untuk ingin mensukseskan prodak itu perlu adanya influential atau yang mempengaruhi dari tokoh.
"Dengan influential konsumen akan berpikir idolanya yang cantik menggunakan produk itu kenapa saya tidak menggunakannya," jelasnya.
[pilihan-redaksi2]
Selain kemasan yang unik dan menarik Suyana juga meminta agar wirausaha pemula dalam pembayaran juga harus menggunakan uang non tunai. Hal itu wajib disediakan karena kebanyakn orang tidak suka membawa uang banyak kemana mana dan untuk mempermuda pembeli.
Selain kemasan yang unik dan menarik Suyana juga meminta agar wirausaha pemula dalam pembayaran juga harus menggunakan uang non tunai. Hal itu wajib disediakan karena kebanyakn orang tidak suka membawa uang banyak kemana mana dan untuk mempermuda pembeli.
Salah satu peserta workshop Renina dari SMAN 3 Denpasar mengaku senang mengikuti workshop ini. Karena ia bisa mengetahui cara membuat kemasan yang bagus, menarik tentunya berbahan alami. Selain itu ia juga bisa mengetahui tips menjadi wirausaha muda. "Dengan mengikuti ini saya juga telah memiliki ide untuk berwirausaha sambil sekolah," ujarnya. (bbn/humasdenpasar/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/eng