Perusda Bali Tawarkan Pengelolaan Swasta Garap Agro Wisata di Bali Utara
Sabtu, 19 Januari 2019,
09:20 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Perusda Bali menawarkan PT Great Giant Pineapple (GGP) untuk pengelolaan bangkitkan sektor pertanian di Bali, khususnya di Bali Utara yang tingkat kemakmurannya masih tertinggal dari Bali Selatan namun memiliki potensi di bidang agro wisata.
Direktur Utama Perusda Bali Suryawan Dwimulyanto mengatakan Pengalaman yang dimiliki oleh PT GGP sebagai pelaku industri pertanian hortikultura yang sudah go international membuat Perusda Bali mencoba untuk memenuhi harapan Gubernur Koster dengan bekerjasama membangkitkan sektor pertanian di Bali utara yang berpotensi di bidang agro wisata.
“PT GGP sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani di Lampung, ini yang kita harapkan bisa diduplikasi di Bali,” katanya saat audensi di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Jumat (18/1).
Direktur PT GGP Welly Sugiono mengatakan dengan pola pertanian secara terintegrasi tidak ada produk hortikultura yang terbuang dan ujungnya bisa meningkatkan penghasilan petani hingga dua kali lipat UMR.
Apalagi pasar produk hortikultura secara global masih terbuka lebar. “Setiap tahun kami ekspor 17 ribu kontainer nanas, ini masih jauh dari pasar yang ada,” kata Welly.
Dengan tim yang dimilikinya, Welly telah menghasilkan produk pertanian hortikultura yang mendapat 21 sertifikasi dan berstandar internasional. Produk-produk ini tentunya bisa diterima oleh industri pariwisata lokal maupun untuk kebutuhan ekspor.
Gubernur Bali Wayan Koster berharap kesejahteraan petani lokal di Bali bisa terus meningkat dengan terserapnya produk pertanian di pasaran. Koster mengatakan dengan lahirnya Pergub No. 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, petani di Bali memiliki pasar lokal yang ditopang industri pariwisata. Namun, ia berharap pertanian di Bali bisa digarap dari hulu hingga ke hilir sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Pertanian ini harus digarap dari hulu ke hilir dan harus menyesuaikan dengan potensi alamnya,” kata Gubernur asal Buleleng ini. Untuk menopang industri pariwisata, buah lokal di Bali juga diharapkan bisa memenuhi standar internasional.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali IB Wisnuardhana mengatakan jika pendapatan bisa dua kali UMR maka petani di Bali akan bisa lebih sejahtera karena rata-rata pendapatan petani per tahun masih di bawah angka tersebut.
Hadir dalam audensi ini Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dan perwakilan Kanwil Dirjen Bea dan Cukai Provinsi Bali.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: Humas Bali