search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Erupsi Gunung Agung Disebabkan Kelebihan Tekanan Bukan Karena Hujan
Selasa, 22 Januari 2019, 06:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Adanya erupsi yang terjadi dua kali dalam waktu 15 menit pada Senin (21/1), memang di saat wilayah Karangasem diguyur hujan lebat. Namun bukanlah hujan jadi penyebab terjadinya erupsi Gunung Agung saat ini.

Hal itu dibeberkan Kasubid Mitigasi Bencana Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, bahwa erupsi yang terjadi hari ini dan beberapa hari lalau itu terjadi karena terjadinya kelebihan tekanan atau Over Pressure yang terjadi di dalam perut Gunung Agung
 
Menurutnya tekanan ini bisa bersumber dari material magma yang naik secara masif maupun berupa gas-gas magmatik yang naik sedikit-sedikit untuk kemudian terakumulasi di kedalaman tertentu.
 
Lanjutnya, bahwa akumulasi dan tekanan gas magmatik disertai naiknya material magma yang masif tersebut mengakibatkan lapisan penutup bagian atas permukaan kawah tidak lagi mampu menahan tekanan sehingga terjadilah erupsi
 
"Ada beberapa faktor lainnya yaitu faktor eksternal yang juga memicu terjadinya erupsi tersebut, diantaranya terjadinya gempa tektonik, efek tidal dan lainnya," ungkapnya.
 
Air hujan, kata dia jika masuk ke dalam sistem vulkanik dan berinteraksi dengan uap magma yg panas, bisa juga memicu terjadinya hembusan bahkan letusan. Namun, ditegaskan Devy Kamil yang perlu diingat bahwa bukan hujan yg menyebabkan adanya erupsinya.
 
Hujan kata dia hanya menjadi faktor trigger dari luar, hanya jika gunung apinya sedang kelebihan tekanan. Namun ditegaskannya, tidak semua gunung api langsung reaktif meletus karena hujan. 
 
“Sekarang kan musim hujan, kalau memang hanya hujan yang menyebabkan erupsi, kenapa hanya Gunung Agung yang erupsi? Sementara gunung api lainnya tidak," Tandasnya.
 
Sebelumnya pihak PVMBG menginformasikan pada Senin (21/1) telah terjadi erupsi Gunung Agung pada pukul 16.45 Wita dan 17.00 Wita. Hingga saat ini gunung tertinggi di Bali ini masih di guyur hujan deras dan tetap pada status Siaga di Level III.
 
 
Diimbau bagi masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada saat ini hujan terus mengguyur deras. 

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami